Hits: 35
Notulen Sesi Hearing Pemilu IAP ITB
10/31/2017
oPertanyaan 1
Lutfi : Assalamu’alaykum Mas Andis. Perkenalkan saya Luthfi angkatan 2005. Kebetulan skrg saya di kampus diamanahi jadi pembina kegiatan kemahasiswaan yg dalam hal ini KMPN. Meski IAP ini dasarnya “mengurusi” alumni, apakah ada program khusus yg menyasar KMPN atau lebih umum mungkin menyasar civitas di kampus? Tks
Mas Andis : Wa’alaikum salam Wr Wb mas Luthfi, terima kasih atas pertanyaannya ya 🙂 Secara garis besar, programnya nanti antara lain sbb :
-Program utk alumni & Mahasiswa KMPN, Dosen,
-Program utk ITB (IA ITB dan ITB nya sendiri)
-Program yang sifatnya lebih nasional
Nah, beberapa program utama yg nanti akan kami akan siapkan utk teman2 KMPN sbb :
– Program Training Entreperenuer
– Program Training Bisnis & Management
– SIlaturahmi dengan alumni & Dosen
– Program2 KMPN yang perlu di support oleh IAP misalnya seperti event tahunan KMPN
– Melibatkan rekan2 dalam beberapa event yg diinisiasi oleh IAP
– Program Reserach yang bisa coba dilaksanakan dengan bererapa rekan kami seperti mas Yogi A Erlangga dan Mas Window
-Workshop tentang pertahanan yang akan dibantu oleh mas Jupri
-dsb
Selain itu kami akan coba evaluasi lagi program2 terdahulu dan yg perlu dilanjutkan.
Sedangkan program civitas akademi, kita ada bidang lain namanya IAP ITB & ITB
Sedangkan program untuk alumni dan KMPN beserta bapak2 dosen, dsb akan masuk ke bidang Alumni IAP & KMPN ITB + Dosen
Lutfi : Sementara ini cukup. Semoga bisa direalisasikan ☺?
Pertanyaan 2
rachmad arif binantoro: assalamualaikum mas andis, apa kabar? salam buat teman2 semua juga yang sedang mengikuti hearing ini. Anggota IAP ini sangat beragam dari muda sampai tua, dari birokrasi sampai entrepreneur, dan global location. berkaitan dengan visi dan misinya mas andis, pertama manfaat sampai level apa yang ingin diberikan, bagaimana strateginya untuk bisa mencapai visi misi tersebut, dan bagaimana roadmap tiap tahunnya. Terima kasih.
Mas Andis : Wa’alaikum salam mas Bibin, wah lama gak ketemu ya 🙂
1, Visi & Misi : Betul banget om Bibin, sangat beragam sekali interest dan needsnya krn perbedaan :
-senioritas / usia
-Pekerjaan : misal birokrat / enterepreneur
-lokasi
Oleh karena itu Visi itu saya mulai dari diri pribadi dulu, apa yg bisa saya berikan dan bermanfaat untuk IAP? Yang sy lihat selama ini memang ada challenge antara lain karena keterbatasan waktu, lokasi, jarak, dana, geografi dsb. Namun yang terpenting adalah faktor manusia, yaitu needsnya. Contoh paling gampang : database 1400, yang mendaftar / aktif di WA Grup / telegram Grup tidak lebih dari 30%, hal ini bisa jadi memang banyak yg belum tahu ttg iap ini atau memang sudah tahu tapi tidak merasa membutuhkan iap. Disitulah kita perlu memahani needsnya, nanti kita akan kelompok2 kan menjadi suatu aktivitas yang seirama needsnya sehingga setidaknya iap semakin bergairah, bukann hanya sekedar kumpul tetapi membuat iap lebih hidup karena terbentuknya needs yg sama dari masing2 perbedaan tersebut, yaitu melalui program2 nantinya.
Kemudian bagaimana caranya mentrigger orang agar memberikan manfaat, tentu dimulai dari apa yang teman2 inginkan. Jika kita menciptakan suatu kondisi yg menyebabkan alumni ingin dan butuh, maka jadilah program itu. Oleh karena itu nanti ada hubunganya dengan rencana pemberian IAP ITB Awards bagi siapa aja yg memberikan kontribusi / manfaat luar biasa buat IAP IATB.
2. Manfaat : Dimulai dari saya, sy hr memberi manfaat mas. Contohnya : menyediakan waktu, mau berbagi ilmu lewat sesi training gratis dsb, empowering rekan2 lainnya yang juga jago2 di bidangnya masing2 utk sharing ilmu, bahkan sampai kita mencarikan pendanaan yg tentunya akan bisa bermanfaat buat iap. Misalnya : Training buat perusahaannya rekan2 iap, jikapun ada fee nya maka nanti untuk iap, lewat event sponsorship, memanfaatkan teknologi misalnya yg paling gampang adalah aplikasi chatting yg sy buat bernama IAP ITB Chat, maka jika semua alumni menggunakan aplikasi itu yg berplatform telegram maka akan mendapat dana yg lumayan krn bekerjasama dgn Google Ads. Impian saya sih kita juga punya semacam dana abadi yg bermanfaat utk komunitas iap itb, namun semua itu harus melalui proses dan rencana utk menghasilkan uang.
3. Strategi :
1. People selection : Strategi dibuat berdasarkan SWOT Alumni, Mahasiswa KMPN, dsb yang bisa bersinergi sehingga bisa memiliki tim yang meskipun punya keterbatasan waktu, jarak, usai namun bekerja.. karena kita akan mengepowering teman2 semua agar berkontribusi lebih.
2. Location selection
3. Periode selection : Program tahunan, per 6 bulan dan 3 bulanan
4. Roadmap : Roadmap tentu dimulai dari konsolidasi internal IAP, KMPN, Dosen (Bidang Alumni, IAP, Dosen). Lalu jika sudah semakin solid maka menjalankan program yang sifatnya berhubungan dengan civitas akademika (Bidang IAP ITB dengan ITB). Dan yg terakhir adalah program2 yang sifatnya lebih luas skalanya, nasional. Misalnya mengadakan workshp, events, dsb yg skala nasional. Intinya : semua itu kembali kepada people sebagai penggeraknya, ditambahi dengan bagaimana membuat proses berjalan lebih efektif dan efisien dengan memanfaatkan tools / aplikasi / teknologi dan mengempowering manusianya. Semoga menjadi jelas mas 🙂
Mas Bibin : untuk dapat dana operasionalnya gimana mas?
Mas Andis : Pertanyaan bagus mas, karena dulu saya juga pernah jadi bendaharanya pak Hari.. jadi tahu, kadang memang saldonya nol gak ada yg nyumbang pas ada suatu event yg mendadak 🙂
Standardnya untuk dana operasional ada beberapa rencana :
-Event & sponsorship
-Training utk perusahaan2 dengan tenaga pengajar yang dari saya / alumni, dosen, ke beberapa perusahaan terutama perusahaan2nya rekan2 alumni yg berminat. (Fee utk IAP) -Membuat tools / aplikasi yg bisa mengenerate secara online (contohnya : IAP ITB Chat aja kalau mau digunakan, itu sudah sangat bagus mas.. karena sy juga banyak membuat aplikasi2 yang kerjasama dengan google ads) karena saya saat ini salah satu aktivitasnya di digital marketing
-Donasi alumni
-Mengempowering ide2 alumni, KMPN, Dosen yang berbasis e-commerce utk menghasilkan source dana -dsb
Pertanyaan 3
Han : perkenalkan saya Han/Alan PN 08. pertama, selama ini antusiasme alumni muda kurang di IAP. mereka selalu berfikir bahwa dengan bergabung dengan IAP harusnya bisa membuka peluang pengembangan diri saja namun bergabung saja tidak. ntah tidak ada kesempatannya atau tidak percaya diri. kedua, paradigma adanya disparitas angkatan tua dan muda masih ada di alumni muda IAP. bagaimana solusi anda atas masalah tersebut.
Mas Andis : Halo mas, Han.. sy coba jawab ya… jangankan alumni IAP muda yang kurang, alumni yang sudah lamapun banyak yang kurang antusias :). Sy pun awalnya juga merasakan hal yg sama, buat apa sih ikatan2 alumni segala. 🙂 Namun seseorang menjadi bersemangat jika ada hal yg membuatnya bersemangat, itulah yang disebut sesuatu yg memotivasi, itulah namanya needs. Jadi, nanti kan ada sesi sharing dan diskusi juga baik lewat formal training atau sekedar ngobrol2 saja yg tujuannya untuk mengumpulkan info apa yg membuat teman2 muda mau bergabung, misalnya : mau pengembangan diri? sy yakin alumni2 kita banyak yg jago2. Relasi ke perusahaan2? Hmm.. lulusan IAP multi talenta dan banyak bekerja di bidang yg kadang berbeda jauh dengan dunia penerbangan mas :). Namun, jika merasa tidak percaya diri.. kenapa? Nah disitulah salah satunya program kami adalah mendekatkan diri dengan alumni2 muda dan saling sharing tentang THE REAL WORLD di dunia pekerjaan 🙂
Mengenai disparitas, kadang itu hanyalah pemikiran kita sendiri mas :). Bagaimana mau disparitas, kita aja alumni yg dianggap lebih lama jadi alumni sangat membutuhkan tenaga2 alumni muda :)….
Han : pertanyaan nomer satu sepertinya saya sudah puas terjawab. karena akan ada program pendekatan dengan semua alumni sepertinya ya. namun untuk pertanyaan kedua seperti butuh diskusi lebih lanjut apabila sudah terpilih nantinya. terima kasih Pak Andis. semoga sukses.
Pertanyaan 4
Agung Piniji: Caesar, sy agung pn05. Ijin mau tanya. Bagaimana membuat setiap alumni dan calon alumni serta dosen2 di kampus merasa memiliki IAP? Kan gak cukup hanya dengan saling ngobrol diskusi di milis atau telegram
Mas Andis : Baik saya jawab dulu ya mas, nanti Ada rekan yg Bantu menjawab lagi …:) Betul mas, tidak cukup hanya ngobrol Di WA atau mailing list :).. oleh Karena itulah Ada agenda silaturahmi yg sifatnya informal semacam gathering sampai yg sifatnya formal misalnya training, event bersama, dsb Tapi tentunya agar program berjalan maka hrs menentukan needs bersama. Jika program tdk sesuai keinginan Dan kebutuhan masing2 pihak, maka tdk Ada manfaatnya. Sbb masing2 memilih needs yg berbeda. Nah program2 Kami tersebut sebenarnya sdh mencoba mengakomodir melalui beberapa bidang aktivitas nantinya :
-alumni, KMPN, Dosen
-Iap dgn itb civitas
-iap utk skala Nasional
Ronald Bessie (Tim mas Andis) : Share pengalaman saja, bbrp waktu lalu pernah diundang oleh PN untuk mengisi di kuliah pengenalan FTMD, saya kira ini baik sekali untuk memberikan 5 wawasan bagi mahasiswa baru, dan layaknya dikembangkan lebih jauh. Di sini saya pikir ikatan alumni akan berperan sangat banyak.
Pertanyaan 5
Reza Andy: Berapa persen waktu yang anda luangkan untuk IAP?
Mas Andis : Terima kasih pertanyaannya. Dulu, beberapa Kali sy di “ajukan” jadi kandidat ketum, namun Krn selain memang kalah pamor dengan Pak Hartjah Dan Pak Indar…namun Krn saat itu sy sebagai karyawan. Nah bbrp tahun kebelakang sdh convert bkn sbg karyawan lagi, shg waktu saya lebih leluasa. Itu yg sy sebut, keterbatasan waktu pengurus adalah salah Satu tantangannya. Jika sy ditanyakan % waktu IAP, tentu skrg jauh lbh fleksibel. Krn saat ini bukan sy yg dikelola waktu, tp sy yg menyediakan waktu 🙂 Reza : Mas andis salam kenal sebelumnya, boleh disertakan angka dan diberikan proporsinya mengingat saya lihat di blog sekarang menjadi ceo.trims
Mas Andis : Baik, kalau misalnya Dalam sehari kita bekerja jam 8- 17 (9 jam). Dulu mgkn hanya 1-2 jam alokasi waktunya. Namun kalau sekarang bisa 2-6 jam (secara rata2 ya), tergantung tahapannya . Kalau tahap diawal2 kepengurusan, biasanya Akan lbh banyak waktunya
Pertanyaan 6
Adin : “Menurut Anda apakah IAP mampu menjawab tantangan dari permasalahan industri penerbangan yang saat ini ada? jika ya bagaimana langkah konkret yg ada berikan melalui organiasi ini?”
Mas Andis : Bagaimanapun IAP bukankah suatu perusahaan, namun adalah suatu Komunitas yg berdiri atas Dasar keberadaan alumni, dan tetal berhubungan dengan rekan2 Mahasisa, Dosen, civitas akademika. Sehingga IAP Ada keterbatasan Dalam mendrive Dari Sisi kekuasaan. Namun IAP yang bagian Dari ITB, memiliki strength antara lain Nama besar, pengalaman Dalam membangun bangsa. Sehingga IAP ITB ibaratnya adalah suatu mereka produk Yang WAAHH 🙂 6 Tinggal bagaimana Kita memanfaatkannya utk memberikan kontribusi Naik melalui pemikiran, event, program yg sifatnya Dari skala kecil sampai besar / Nasional. Ya, Kita bisa menjadi mindshare dibidang aeronatika. Namun sebenarnya IAP yg terdiri Dari alumni2 yg sangat luar biasa potensinya, bisa mendrive industri Penerbangan melalui pemikiran2 / ide / workshop / events, dsb. Namun tentu semua butuh waktu Dan bertahap, Karena utk bisa memberikan kontribusi Di dunia industri Penerbangan maka IAP harus bisa menjadi an influencer leader, yaitu menjadi Komunitas yg bisa mempengaruhi industri Penerbangan secara bertahap dan kontinyu. Adin : Terima kasih atas jawabannya
Pertanyaan 7
Anggasta Anindityo: Halo salam Mas Andis. Kenalin sy Anggasta mas AE08. Saya ingin bertanya mas supaya saya dan mungkin rekan2 yg lain lebih mengenal mas Andis. Menurut mas, capaian apa sebagai individu dalam sebuah organisasi yg mas ikuti merupakan capaian yg paling signifikan dalam karir mas? Dan bagaimana cara mas ketika itu mencapainya? Terima kasih mas andis.
Mas Andis : Halo mas salam kenal juga ya 🙂
1. Pencapaian individual : Juara Nasional Pencak Silat Dan pindah kuadran industri pekerjaan (karyawan, mjd non karyawan sbg konsultan, entrepreneur, trainer, dsb)
2. Pencapaian Dalam karir : terpilih sebagai The Best Marketer of The Year 2009 oleh majalah SWA
Untuk bisa mencapai , Kita harus punya cita2. Kemudian cita2 itulah yg memotivasi Kita utk bergerak mencapainya. Namun untuk mencapainya, Kita hrs tahu kelebihan Dan kekurangan Kita, yg bisa diklasifikasikan menjadi 3 kecerdasan utama : IQ, EQ Dan SQ. IQ adalah kecerdasan intellectual,
EQ adalah kecerdasan Emosi, Dan SQ adalah kecerdasan Spiritual. Sy IQ biasa2 saja, namun EQ saya spt kemampun utk memotivasi diri, pantang menyerah, yakin, sungguh2 adalah salah Satu kelebihan Dari Tuhan. Dan kemudian SQ/Spiritual, tdk banyak org yg mau berdoa Dan Minta dikabulkan oleh Tuhan. Maka, saya melakukan yg org lain tdk lakukan, yaitu selain berusaha maka saya juga mencoba berdoa maksimal. Krn sy yakin, kalau Tuhan berkata iya, maka terjadilah cita2 tsb. 7
Kemudian Cara berpikir, bahwa sebenarnya Kita itu lebih hebat Dari apa yg Kita pikirkan. Oleh Karena itulah Kita hrs berpikir hebat, sbb kalau Kita berpikir hebat.. maka Kita akan menjad orang hebat. Akhir Kata : utk mencapainya saya mengkombinasikan 3 kecerdasan tsb, SWOT analysis, Dan positive thinking Semoga bs menjawab mas Penutup mas Andis : Terima kasih atas waktunya, semoga dengan keterbatasan waktu ink bisa memberi pencerahan bagi rekan2 alumni. Adapun detailnya , rekan2 bisa bertanya lagi ke Kami.. ataupun cukup membaca profile Kami Di emirzalandis.com, play store : Emir andi Dan andis_iapbot Di telegram. Semoga bermanfaat ya rekan2 🙂 Wassalam Selamat malam�