Hits: 110
26 Tahun yg lalu sy bercita2 bikin mobil Terbang shg kuliah di ITB Teknik Penerbangan
Dan teknologi itu skrg sudah ada…
Dan Alhamdulillah, sy punya tim yg bisa bikin mobil terbang tsb 🙏😊
Itulah namanya Visi, suatu pandangan ke masa depan yg kadang orang lain tidak terpikirkan…
Sama halnya dengan Jember Digital 2020, adalah salah satu visi yg akan membawa kemajuan Jember di masa depan agar proses pemerintahan, usaha, masyarakat lebih efisien dan efejtif.. yg akan membedakan dgn kota2 lainnya di indonesia 🙏😊
Seorang Pemimpin Harus Visioner yg aplikatif, bukan sekedar imajiner
Karena kualitas seorang Pemimpin juga dilihat dari visinya yg aplikatif🙏😊
———–
Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi menerima kunjungan dari delegasi Hyundai Group. Kedatangan pabrikan asal Korea Selatan ke Istana Negara, adalah untuk membahas mengenai rencana investasi di kawasan Jawa Barat.
Hal itu itu diungkapkan oleh Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, yang kebetulan kala itu ikut mendampingi Jokowi. Salah satu topik investasi yang dibahas, adalah soal industri otomotif.
“Di dalamnya termasuk electric vehicle, fuel cell vehicle, autonomous vehicle. Bahkan, industri ini sedang mempertimbangkan untuk flying vehicle (mobil terbang). Jadi, pembahasan seputar teknologi,” kata Airlangga.
Dibandingkan dengan mobil listrik atau kendaraan otonom, mobil terbang merupakan teknologi yang terbilang sangat baru. Meski, pengembangannya sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu.
Dilansir dari berbagai sumber, Selasa 30 Juli 2019, konsep kendaraan yang umumnya melintas di jalur aspal tapi bisa mengudara, sudah diperkenalkan pada 1940 oleh Ford.
Namun, baru pada 2009 ada perusahaan yang mulai berani mewujudkannya dalam bentuk produksi massal. Mobil rancangan Terrafugia itu bisa melaju hingga 110 kilometer per jam di jalanan, sementara kecepatannya di udara mencapai 185 km per jam.
Pada sebuah pameran di Monaco dua tahun lalu, muncul mobil terbang rancangan Aeromobil. Diklaim sebagai kendaraan yang dapat melaju di dua alam, mobil tersebut dibanderol sekitar Rp20 miliar. Mereka bahkan mengklaim, mobil siap dikirim pada tahun depan.
Selain perusahaan kecil, nama besar seperti Boeing dan Airbus juga tertarik melakukan pengembangan mobil yang bisa melayang di udara. (kwo)