Dilaknat Allah SWT, Inilah Ancaman Bagi Pemimpin Pendusta dan Dzalim!

Hits: 4

MENGATUR kemaslahatan umat merupakan tanggung jawab terbesar seorang pemimpin. Kemakmuran atau kesengsaraan suatu masyarakat sangat tergantung pada peran yang ia mainkan. Ketika seorang pemimpin berlaku adil sesuai dengan petunjuk Syariat Islam maka masyarakat pun akan sejahtera.

Demikian sebaliknya, ketika pemimpin tersebut berlaku zalim dan tidak jujur dalam menjalankan amanahnya maka rakyat pun akan berujung pada kesengsaraan.

Oleh karena itu, pada hari kiamat kelak, pemimpin yang adil akan dijanjikan dengan berbagai macam keutamaan oleh Allah ta’ala. Di antaranya Nabi Saw sebutkan bahwa pemimpin adil akan mendapatkan naungan di hari kiamat, sebagaimana sebuah riwayat dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ الإِمَامُ الْعَادِلُ

“Ada tujuh golongan orang yang akan mendapat perlindungan dari Allah (pada hari kiamat) di mana pada hari itu tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya. Salah satu dari ketujuh orang tersebut adalah pemimpin yang adil.” (HR. Bukhari, no. 1423 dan Muslim, no. 1031).

Sebaliknya, ketika seorang pemimpin itu berlaku zalim terhadap rakyatnya, bohong dan tidak jujur dalam menjalankan amanahnya, maka Rasulullah SAW sebutkan beragam ancaman yang akan menimpanya. Di antara bentuk ancaman tersebut adalah

Dia akan Menjadi Manusia yang Paling Dibenci oleh Allah Ta’ala
Dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah saw bersabda:

إِنَّ أَحَبَّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ عَادِلٌ وَأَبْغَضَ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ وَأَبْعَدَهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ جَائِرٌ

“Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh Allah pada hari kiamat dan paling dekat kedudukannya di sisi Allah adalah seorang pemimpin yang adil. Sedangkan orang yang paling dibenci oleh Allah dan paling jauh kedudukannya dari Allah adalah seorang pemimpin yang zalim.” (HR. Tirmidzi)

Munculnya pemimpin yang zalim merupakan salah satu tanda-tanda akhir zaman. kita akan diuji dengan naiknya pemimpin yang menipu rakyat. Berpenampilan merakyat. Peduli pada orang orang kecil. Peka terhadap kebutuhan mereka, tetapi itu hanya retorika di depan kamera.

Dibalik itu semua, mereka sedang asyik memuaskan nafsunya, menumpuk-numpuk harta kekayaan, berpihak pada bos-bos besar, menjual aset negeri, menaikkan harga BBM, mencabut subsidi Listrik, menaikkan pajak di berbagai lininya dan menambah beban kehidupan rakyat. Kira-kira begitulah kedzaliman pemimpin hari ini yang banyak terjadi di berbagai negeri.

Allah Menelantarkannya pada Hari Kiamat dan Tidak Mengampuni Dosa-Dosanya
Sebuah riwayat dari Abu Hurairah radiyallahu anhu menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ شَيْخٌ زَانٍ وَمَلِكٌ كَذَّابٌ وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ

“Tiga orang yang Allah enggan berbicara dengan mereka pada hari kiamat kelak. (Dia) tidak sudi memandang muka mereka, (Dia) tidak akan membersihkan mereka daripada dosa (dan noda). Dan bagi mereka disiapkan siksa yang sangat pedih. (Mereka ialah ): Orang tua yang berzina, Penguasa yang suka berdusta dan fakir miskin yang takabur.” (HR. Muslim)

Kebiasaan berbohong adalah sifat yang tercela dan sangat dibenci oleh Allah. Dan apabila Allah telah membeci seorang hamba, maka Dia akan serukan kebencian (kemarahan) itu kepada malaikat Jibril dan seluruh malaikat penduduk langit.

Sehingga mereka semua membencinya pula. Kemudian orang ini dituliskan Allah sebagai seorang yang dibenci di muka bumi. Rasulullah saw bersabda,

“Dan jika Allah membenci seorang hamba, Ia memanggil Jibril dan berkata kepadanya: Sesungguhnya Aku membenci si Fulan maka bencilah ia. Lalu Jibril ikut membencinya. Kemudian Jibril berseru di langit: Sesungguhnya Allah membenci si Fulan maka bencilah ia oleh kalian. Maka penduduk langit turut membencinya. Kemudian diturunkanlah rasa benci kepadanya di muka bumi.” (HR Bukhari dan Muslim)

Akan Dimasukkan ke Dalam Neraka serta Diharamkan Syurga Baginya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَيُّمَا رَاعٍ غَشَّ رَعِيَّتَهُ فَهُوَ فِي النَّارِ

“Siapapun pemimpin yang menipu rakyatnya, maka tempatnya di neraka.” (HR. Ahmad)

Dalam riwayat lain, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنِ اسْتَرْعَاهُ اللهُ رَعِيَّةً ثُمَّ لَمْ يُحِطْهَا بِنُصْحٍ إِلَّا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الجَنَّةَ. متفق عليه. وفي لفظ : يَمُوتُ حِينَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاسِ لِرَعِيَّتِهِ إِلَّا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ.

“Barangsiapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia tidak mencurahkan kesetiaannya, maka Allah haramkan baginya surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam lafadh yang lain disebutkan, ”Ialu ia mati dimana ketika matinya itu dalam keadaan menipu rakyatnya, maka Allah haramkan surga baginya.”

Kebinasaan dan kehinaan tidak saja menimpa pemimpin yang dzalim dan pembohong. Akan tetapi juga menimpa orang-orang yang berteman dekat dengannya, dan membenarkan kebohongannya, dan orang yang ikut serta membantu kezalimannya. Rasulullah saw bersabda:

سَتَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ ، مَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ ، وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ ، فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ ، وَلَيْسَ يَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ ، وَمَنْ لَمْ يَدْخُلْ عَلَيْهِمْ ، وَلَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ ، وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ ، فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ ، وَسَيَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ.

“Akan ada setelah (wafat)ku (nanti) para pemimpin (pembohong). Barangsiapa yang masuk pada mereka, dan membenarkan (menyetujui) kebohongan mereka dan mendukung kezaliman mereka, maka dia bukan dari golonganku dan aku bukan dari golongannya, dan dia tidak (punya bagian untuk) mendatangi telaga (di hari kiamat). Dan barangsiapa yang tidak masuk pada mereka itu, dan tidak membenarkan kebohongan mereka, dan (juga) tidak mendukung kezaliman mereka, maka dia adalah dari golonganku, dan aku dari golongannya, dan ia akan mendatangi telaga (di hari kiamat).” (Hadits Shahih riwayat Ahmad dan An-Nasaa’i dalam kitab Al-Imaroh).)

Demikianlah beberapa ancaman yang disebutkan Nabi SAW atas mereka yang memimpin tapi berlaku zalim dan dusta terhadap rakyatnya. Dosanya besar. Tak hanya menimpa pemimpin itu sendiri, bahkan dosa serupa juga ditanggung oleh mereka yang setuju dan mendukung pemimpin pendusta tersebut. Dan kita berharap sembari terus berdoa kepada Allah agar kita dihindari dari pengaruh-pengaruh pemimpin pembohong tersebut.

Lebih Utama Mana Leadership vs Strategic Thinking

Hits: 5

*Lebih Penting mana Antara Kemampuan Leadership vs Strategic Thinking?*

Sambil santai didalam perjalanan menuju mBandung… 🙂

Melanjutkan di 2 posting sebelumnya ttg analisa tentang paslon Pilpres 01 dan 02 dari sudut Pandang Kemampuan Leadership & Strategic :

*Leadership*

Analisa Netral 2 : Gaya Kepemimpinan Paslon 01 & 02 di Pilpres 2019 – Leadership based

*Strategic Thinking*

Analisa Netral 1 : Pilpres 2019 Dari sudut Pandang mantan Atlit – Strategic based

Yuk kita mulai analisanya ttg Lebih penting mana Antara Kemampuan Leadership vs Strategic Thinking

Sebelumnya perlu dijelaskan dulu definisi Leadership Dan Strategic Thinking ini :

*Leadership :* artinya Kepemimpinan.

Bukan Pimpinan dan bukan Pemimpin. Kata dasarnya mmg Pemimpin (Leader), lalu berkembang menjadi suatu ilmu memimpin yg bernama ilmu kepemimpinan (Leadership).

Kalau Pimpinan, adalah seseorang yg menjadi Pemimpin karena jabatannya.

Namun Sebenarnya setiap orang adalah Pemimpin. Dan Kalau tidak punya Tim / anak Buah, maka setidaknya sudah memimpin utk diri sendiri.

*Strategic Thinking :* Kemampuan dari Hulu ke hilir, yaitu dimulai dari Kemampuan Analisa, mengolah data, menemukan parameter2, variabel2, menemukan korelasi, menemukan pattern, dan keyword2 nya.

Tujuan Strategic Thinking ini utamanya hanya 2 : Mencapai sesuatu yg menjadi target, atau Solving Problem.

Kemudian jika sy analogikan seperti suatu perusahaan, maka Kemampuan yg diperlukan dari yg sifatnya basic adalah sbb :

-Knowledge & Skill
-Managerial Skill
-Strategic & Leadership

Nah, Jika seseorang mulai bekerja di suatu perusahaan dari posisi / level paling bawah, maka wajib memiliki yg namanya knowledge dan Skill, karena kedua hal ini adalah rempah2nya Competency . Knowledge yg terasah dengan baik menghasilkan suatu skill.

Kemudian, kompetensi yang diisi dengan knowledge + skill, maka Hasilnya adalah capability.

Kompetensi + (KNOWlede + Skill) = Capability

Kompetensi adalah kemampuan basic seseorang, seperti leadership. Sedangkan kapability adalah kemampuan seseorang agar bisa mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik.

Selanjutnya, jika semakin naik posisi didalam perusahaan, maka namanya Manager atau General Manager. Iya, dalam posisi setingkat ini diperlukan kemampuan managerial, sebagian juga analisa dan strategic.

Dan utk posisi tertinggi didalam suatu perusahaan seperti level Direksi / Direktur, maka kemampuan leadership lah yg menjadi parameter Utama. Selanjutnya Kemampuan strategic. Sedangkan Kemampuan lainnya seperti managerial Dan skill tidak akan banyak digunakan lagi.

Jadi, lebih utama mana antara kemampuan leadership atau strategic?

Tentu jawabannya adalah kemampuan leadership yg Lebih utama. Sebab, seseorang yang punya kemampuan leadership mumpuni, biasanya juga mampu sebagai strategic Thinker.

Namun tidak selalu demikian Sebaliknya. Sebab, strategic Thinking ini lebih dominan otak kiri yg sifatnya tasks, data, analisa, fakta.

Sedangkan Leadership Lebih banyak dominan otak kanan yg sifatnya people, empathy, Simpati, intuisi, visi, impulse, dsb yg sifatnya tidak data oriented.

Selain itu, didalam Islam juga disebutkan bahwa setiap bayi manusia yg lahir, adalah menjadi Pemimpin (Bukan Strategic Thinker).

Yaitu minimal menjadi pemimpin diri sendiri utk mengalahkan hawa nafsu yg ada didalam diri sendiri.

Sebab, jika sudah mampu memimpin diri sendiri.. maka lebih mudah utk memimpin orang lain.

Dengan demikian, jika disimpulkan dari 2 postingan sy sebelumnya ttg Kemampuan Leadership & Strategic Thinker dari kedua Paslon 01 / 02, maka Paslon yg memiliki kemampuan Leadership yg lebih baiklah yg akan memenangkan Pilpres 2019 ini. 😊

Salam,
www.emirzalandis.com

Jangan Kultus!

Hits: 4

Ya, jangan pernah Kultus pada seseorang!

Nabi SAW saja tdk mau dikultuskan.

Para Wali aja tdk mau dikultuskan.

Apalagi hanya pada seseorang yg belum Tentu Baik buruknya.

Apalagi Kepada seseorang caleg.

Apalagi Kepada presiden atau calon presiden.

Di Al Quran sudah jelas disebutkan, Bahwa jangan terlalu senang terhadap sesuatu, Sebab boleh jadi dibalik yang kamu senangi itu Ada keburukan / hal jelek.

Dan Demikian juga agar Jangan tidak terlalu senang terhadap sesuatu. Sebab boleh jadi dibalik yg kamu tidak senangi itu Ada kebaikan.

Allah SWT berfirman:

كُتِبَ عَلَيْکُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّـكُمْ ۚ وَعَسٰۤى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْــئًا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّـکُمْ ۚ وَعَسٰۤى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْــئًا وَّهُوَ شَرٌّ لَّـكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْـتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ٪

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 216)

Jadi Gimana caranya agar kita bersikap biasa2 saja terhadap sesuatu?

Caranya : bikinlah ceklist hal positif Dan negatif dari yg kamu senangi tsb. Lalu belajarlah netral, shg nanti hatimu akan terbiasa menjadi netral.

Contohnya saat ini yg lagi panas2nya : Kalau senang ke Paslon 01, jangan hanya yg Positif saja yg Ada dipikiran, tapi juga yg negatif2. Bikin ceklist, lalu bandingkan. Dengan Hati netral.

Demikian juga Kalau mania terhadap Paslon 02,,lakukan hal yg sama.

Nanti akan ketahuan, level kita biasa2 saja atau sudah mulai Kultus. Kalau sdh Kultus, Wah emangnya orang tsb Lebih hebat dari Nabi SAW?

Note : Nabi SAW aja yg Ahli surga tdk mau dikultuskan. Apalagi hanya manusia biasa yg belum Tentu juga Ahli surga.

Saya juga punya pilihan Paslon, tapi tdk akan pernah saya akan mengkultuskan calon tsb.

Salam,

www.emirzalandis.com

Definisi Kultus menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : 3 penghormatan secara berlebih-lebihan kepada orang, paham, atau benda;

— individu penghormatan secara berlebihan kepada seseorang;

me·ngul·tus·kan v mendewa-dewakan; memuja-muja

pe·ngul·tus·an n proses, cara, perbuatan mengultuskan

Sepenggal Kisah Kekejaman PKI

Hits: 5

KISAH KEKEJAMAN PKI

*Tubuh Ayah Saya Hanya Bisa Dipunguti dan Dimasukkan Kaleng*
“Ayah saya diseret ke sawah sambil dipukuli beramai-ramai. Setelah saya cari ke mana-mana tidak ketemu ternyata jasadnya terbuang di sawah. Tubuh bapak saya tidak berbentuk lagi, hancur habis terbakar dan dimakan anjing. Potongan tubuhnya hanya bisa dipungut satu persatu dan dimasukkan kaleng.”

(Isra’, Surabaya, saksi dan anak korban peristiwa 1965)
————————————–

*Saya Selamat tapi Empat Sahabat Saya Disiksa hingga Tewas*
“Tetangga yang sering saya bantu itu, ternyata suaminya pimpinan PKI. Saya mau disembelih jam satu malam. Alhamdulillah selamat. Tapi anak perempuan pertama saya meninggal setelah malam itu saya menyelematkan diri melewati sungai. Empat sahabat saya sesama aktifis dakwah disiksa dengan dipotong kemaluan dan telinga mereka hingga meninggal”.

(Moch Amir, SH, Surakarta, korban peristiwa 1965)
————————–

*Kakak Saya Dipotong Telinganya Lalu Dibuang ke Sumur*
“Para tokoh Islam dari Masyumi di Ponorogo diciduk dan dinaikkan truk. Kakak saya dipotong telinganya. Lalu dibuang di sumur tua”.

(Mughni, Ponorogo, saksi korban peristiwa 1948)
————————–

*Kapolres Ismiadi Diseret dengan Jeep Wilis Sejauh 3 Km Hingga Tewas*
“Sebelum meletus peristiwa Madiun Affair, orang-orang PKI merampok dan membakar rumah-rumah para pedagang di Kauman, Magetan. Dilanjutkan pembunuhan terhadap para aparat. Kapolres Ismiadi diseret dengan Jeep Willis sejauh tiga kilo meter hingga tewas. Setelah tentara habis, gantian polisi dihabisi. Setelah itu pejabat dan ulama serta para santri”.

(Kusman, sesepuh Magetan, nara sumber peristiwa 1948)
—————————————

*Kakak Tertua saya Hilang Dibawa PKI*
“Setelah menggeledah rumah orang tua saya, kakak tertua saya dibawa PKI. Lalu tidak jelas kabarnya. Lima orang saudara sampai sekarang hilang tidak ditemukan”

(Mastur, saksi korban peristiwa Ponorogo 1948)
—————————

*Sebanyak 200 orang Disekap di Lumbung Padi*
“Ayah saya seorang veteran pejuag 1945. Bersama lebih 200 orang lainnya, terdiri dari para kiyai dan tokoh masyarakat digiring dan dimasukkan ke dalam lumbung padi tua tinggalan jaman Belanda di Desa Kaliwungu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi. Mereka disekap dua hari dua malam tidak diberi makan. Semua aktifitas seperti tidur dan buang air jadi satu di dalam gudang yang penuh sesak. Jerigen-jerigen bensin sudah disiapkan untuk membakar lumbung itu. Alhamdulillah ayah saya bisa lolos dan berlari sejauh 20 kilo meter untuk mencari batuan pasukan Siliwangi. Mereka selamat”.

(Fuadi, anak korban peristiwa Ngawi 1948)
———————

*Buya Hamka Disiksa Setiap Hari*
“Buya Hamka, Ketua MUI pertama dan para ulama lainnya dipenjara di jaman Presiden Soekarno. Mereka dipenjara atas tuduhan tidak jelas. Hamka dipaksa mengakui perbuatan yang tidak dia lakukan yaitu berencana membunuh Presiden Soekarno dan Menteri Agama. Hamka dan para ulama difitnah oleh kalangan PKI yang saat itu sangat dekat dengan Presden Soekarno. Setiap hari Buya Hamka disiksa dan diancam akan disetrum. kemaluannya”.

(Kyai Cholil Ridwan, murid Buya Hamka, saksi peristiwa 1964-1966)
———————————————-

*Saya Dituduh Kontra Revolusi*
“Setelah saya ikut menandatangani Manifest Kebudayaan yang melawan LEKRA, lembaga kebudayaan yang berhaluan komunis, saya dituduh kontra revolusi. Tuduhan ini jika digambarkan jaman sekarang, jauh lebih menakutkan dibanding tuduhan teroris. Akibatnya, saya tidak jadi kuliah di Amerika karena visa tidak keluar. Gaji saya sebagai dosen langsung distop. LEKRA juga merancang pementasan seni Ludruk yang sangat menghina Islam seperti:”Matine Gusti Allah (Matinya Tuhan Allah)”, “Sunate Malaikat Jibril (Disunatnya Malaikat Jibril)”.

(Taufiq Ismail, Sastrawan dan budayawan senior. Korban dan saksi peristiwa 1963-1965)
——————————————–

*Ayah Saya Dibacoki, Dipukuli, Lalu Dimasukkan Sumur*
“Ayah saya dan adik ayah saya bersama lima orang lainnya para kyai dimasukkan loji lalu dibakar. Mereka berhasil keluar. Setelah keluar bapak saya dibacoki. Bapak saya dipukuli. Bapak saya dimasukkan ke dalam sumur.

(Suradi, anak Sastro Glombroh, korban peristiwa Ngawi 1948)
————————————————-

“Mencoba Melarikan Diri Enam orang Langsung Dibantai*
Peristiwa pembantaian beberapa orang di Dusun Gebung, Katikan, Ngawi, sebetulnya ada enam orang yang berhasil keluar lewat jendela bangunan yang saat itu dibakar PKI. Namun, setelah di luar mereka dibantai dengan pedang dan jasadnya bertumpukan di dekat sumur.

(Jumairi, saksi peristiwa Ngawi 1948)
————————

*Kyai Dimyathi Disembelih dan Rumahnya Dibakar*
Saya sudah umur 16 tahun saat kejadian yang menimpa Kyai Dimyathi pada tahun 1948. Saat mengungsi Kyai ditipu oleh yang masih ada hubungan kerabat. Katanya, desa tempat tinggal kami sudah aman. Ternyata dia orang PKI dan membawa Kyai Dimyathi ke Ngrambe dan disembelih bersama seorang guru bernama Suwandi. Rumah Kyai Dimyathi dibakar.

(Siti Asiyah, anak asuh Kyai Dimyathi, peristiwa Ngawi 1948)
————————————————

*Ternyata Saya Akan Dibunuh oleh Tetangga dan Teman Baik Saya*
Setelah peristiwa 1965 mereda, saya diberitahu ternyata nama saya masuk daftar calon korban yang akan dibunuh PKI. Saya sudah kuliah dan aktif di PII saat itu. Tetangga persis di sebelah rumah saya dan teman yang saya kenal baik itu, ternyata PKI. Saat digeledah di rumahnya ternama nama-nama orang-orang yang rencananya akan dibunuh PKI.
Zainudin, Kediri, saksi peristiwa 1960-1965.
[23:07 16/07/2016] +966 59 599 6438: Sebuah buku yang berjudul *Ayat Ayat Yang Disembelih*

Mengungkap Aksi Keji PKI Begitu Nyata!
Lebih dari 35 Saksi Angkat Bicara

Sejarah Partai Komunis Indonesia (PKI) penuh darah kekejaman di mana-mana. Mereka menyiksa, membakar, menyembelih, serta mengubur hidup-hidup para kiyai dan santri, menghasut para petani untuk berontak serta merampas harta-harta semua golongan yang tidak sepaham komunis.
Semua tindakan PKI hanya untuk satu tujuan: Mengganti NKRI menjadi negara komunis. Negara anti Tuhan dan anti insan ber Tuhan yang berlambang palu arit.
Mengapa Buku ini Penting?
Sebuah buku yang mengangkat fakta sejarah kekejaman PKI dalam rentang waktu sangat panjang, 1926 – 1968. Membentang dari ujung Pulau Sumatera hingga Pulau Bali. Disajikan dengan gaya bercerita (story telling) sehingga tidak membosankan.
Kekuatan buku ini terletak pada penggambaran situasi detil secara naratif pada masa kejadian yang tidak hanya bersumber dari referensi teks. Tetapi juga disertai wawancara penulis dengan 30 saksi-saksi hidup yang terdiri dari korban, kerabat dan keluarga korban keganasan PKI di Jakarta, Solo, Ngawi, Madiun, Magetan, Ponorogo, Kediri, Blitar dan Surabaya.
Buku ini penting dibaca oleh siapapun. Untuk menyadarkan kembali kepada kita akan bahaya laten komunis bagi masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan generasi yang akan datang.
Dengarkan Cerita Para Saksi dan Korban
Ingatan mereka akan sejarah kekejaman PKI tak ‘kan terhapuskan. Trauma demi trauma yang siapapun tak ingin mengalaminya. Mereka hanya ingin berbicara kepada kita. Maka dari itu, dengarkanlah…

*Genangan Darah Setinggi Mata Kaki*

“Genangan darah ratusan korban pembantaian PKI di sebuah loji (gedung) di Pabrik Gula Rejosari Gorang Gareng, Magetan, pada September 1948, setinggi mata kaki. Mereka diberondong senapan mesin oleh tentara merah PKI”.

Kyai Zakariya, saksi peristiwa Gorang Gareng 1948.

*30 Orang Dibakar Hidup-hidup dalam Loji*
“Sebanyak 30 orang tokoh dan para kyai dimasukkan kedalam loji, diberi makanan beracun lalu dibakar hidup-hidup. Ketika berhasil membobol pintu berantai setelah berdoa dan berteriak Allaahu Akbar, mereka dibacok dengan pedang”.
Siti Maisaroh, anak korban selamat peristiwa Ngawi 1948.

*Ayah saya Dikubur Hidup-hidup di Sumur*
“Kyai Soelaiman Zuhdi Afandi, dikubur hidup-hidup bersama 200 orang kyai, santri dan masyarakat di sumur tua di Desa Soco”.
Kyai Ahyul Umam, putera Kyai Soelaiman, korban peristiwa Soco 1948.

*Diseret ke Hutan Lalu Dijatuhkan ke Jurang*
“Bapak saya beserta enam orang pemuka agama yang jadi sahabatnya diseret dan dibawa ke hutan. Lalu dibunuh dengan cara dilempar ke jurang dan dihujani batu”.
Sartono, anak Carik Ismail, peristiwa Ponorogo 1948.

Daftar Isi Buku :

1. Prolog : Merah Putih itu Nyaris Diganti Palu Arit

2. Amini Anjuran Alimin, Lalu Darah Tumpah

3. Kutil : Penyembelihan ini adalah Gugatanku kepada Tuhan

4. Jasad Oto Dilarung Ke laut Setelah Kepalanya Dipenggal

5. Pembunuhan Bupati Lebak Oleh Ce’ Mamat dan Perampokan Tak Berkesudahaan

6. Dua Hati Mengikat Janji, Kepala Kekasih Tersembelih

7. Aksi Pemanasan di Magetan, Kampung Kauman pun Dibumi Hanguskan

8. Kyai Soelaiman Tetap Berdzikir Meski Dikubur Hidup-Hidup dan Dihujani Batu Kapur

9. Musso, Kau Buang Kemana Kyai Kami

10. Banjir Darah di Loji Rojosari Setinggi Mata Kaki

11. Wangi Pucuk Kenanga itu tak kan Hapuskan Bau Anyir Darah Para Kyai Kami

12. Jamban Adalah Kuburan Kalian

13. Legenda Sandiryo dan Penyembelihan Ulama di Kresek

14. Gubenur Soerjo Ditelanjangi, Diseret Lebih Dari 10 Kilometer, Lalu Disembelih

15. Pembantaian KH Hamid Dimyathi di Tirtomoyo

Untuk Siapa Buku Ini ?

Buku *”Ayat-Ayat yang di Sembelih”* ini dibuat untuk untuk :
1. Generasi Muda sebagai penerus Bangsa, agar tidak mudah terhasut paham komunis (PKI), agar keutuhan NKRI tetap terjaga.
2. Khalayak Umum, bahwa paham komunis (PKI) dalam melaksanakan aksinya dengan perbuatan biadab dan tidak manusiawi.
3. Para Kyai, yang telah mengorbankan nyawanya untuk menolak paham komunis (PKI).
4. Bangsa Indonesia, bahwa paham komunis (PKI) tidak cocok untuk keutuhan NKRI yang terdiri dari berbagai budaya, adat dan istiadat.