Cara Memutus Siklus Anak Nakal

Hits: 4

*CARA MEMUTUS SIKLUS ANAK NAKAL*

Saat ngopi bareng mas Dodik Mariyanto di teras belakang rumah, iseng-iseng saya buka obrolan dengan satu kalimat tanya:

“Mengapa anak baik biasanya semakin baik, dan anak nakal biasanya semakin nakal ya mas?”
Mas Dodik Mariyanto mengambil kertas dan spidol, kemudian membuat beberapa lingkaran-lingkaran.
“Wah suka banget, bakalan jadi obrolan berbobot nih”, pikir saya ketika melihat kertas dan spidol di tangan mas Dodik.

Mas Dodik mulai menuliskan satu hadist:

*رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِد*ِ
_*“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua”*_

Artinya setiap anak yang baik, pasti membuat ridho orangtuanya, hal ini akan membuat Allah Ridho juga.

Tapi setiap anak nakal, pasti membuat orangtuanya murka, dan itu akan membuat Allah murka juga.

“Kamu pikirkan implikasi berikutnya dan cari literatur yang ada untuk membuat sebuah pola”, tantang mas Dodik ke saya.
Waaah pak Dosen mulai menantang anak baik ya, suka saya.

Setelah membolak balik berbagai literatur yang ada, akhirnya saya menemukan satu tulisan menarik yang ditulis oleh kakak kelas mas Dodik, yaitu mas Dr. Agus Purwanto DSc. di sana beliau menuliskan bahwa anak nakal dan anak baik itu bergantung pada ridho dan murka orangtuanya.

Akhirnya kami berdua mengolahnya kembali, membuatnya menjadi siklus anak baik (lihat gambar siklus 1) dan siklus anak nakal ( lihat siklus 2)

Siklus Anak Baik ( siklus 1)
_*Anak Baik -> orangtua Ridho -> Allah Ridho -> keluarga berkah -> bahagia -> anak makin baik*_

Siklus Anak nakal ( siklus 2)
_*Anak Nakal -> orangtua murka -> Allah Murka -> keluarga tidak berkah -> tidak bahagia -> anak makin nakal*_

Kalau tidak ada yang memutus siklus tersebut, maka akan terjadi pola anak baik akan semakin baik, anak nakal akan semakin nakal.

*Bagaimana cara memutus siklus Anak Nakal ?* ternyata kuncinya bukan pada anak melainkan pada ORANGTUANYA.
Anak Nakal -> *ORANGTUA RIDHO* ->Allah Ridho -> keluarga berkah -> bahagia -> anak jadi baik.

Berat? iya, maka nilai kemuliaannya sangat tinggi. *Bagaimana caranya kita sebagai orangtua/guru bisa ridho ketika anak kita nakal?*
ini kuncinya:
*َإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ“*

*Bila kalian memaafkannya…menemuinya dan melupakan kesalahannya…maka ketahuilah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 64:14).*

*Caranya* orangtua ridho adalah menerima anak tersebut, memaafkan dan mengajaknya dialog, rangkul dengan sepenuh hati, terakhir lupakan kesalahannya.

Kemudian sebagai pengingat selanjutnya, kami menguncinya dengan pesan dari Umar bin Khattab:

_*Jika kalian melihat anakmu/anak didik mu berbuat baik, maka puji dan catatlah, apabila anakmu/anak didikmu berbuat buruk, tegur dan jangan pernah engkau mencatatnya.*_
*Umar Bin Khattab*

saya dapat do’a seperti ini, artinya:

_*”Ya Allah, aku bersaksi bahwa aku ridho kepada anakku (dg menyebutkan nama anak) dg ridho yang paripurna, ridho yg sempurna dan ridho yg paling komplit. Maka turunkanlah ya Allah keridhoan-Mu kepadanya demi ridhoku kepadanya.”*_

_*Tidak ada anak nakal, yang ada hanyalah anak belum tau.*_

_*Tidak ada anak nakal, yang ada hanyalah orang tua yang tak sabar.*_

_*Tak ada anak nakal, yang ada hanyalah pendidik yang terburu-buru melihat hasil*_

Semoga bermanfa’at
Barakallahu fiikum…
silahkan share jika bermanfaat…

Tulisan ini ditulis oleh ibu septi peni wulandani founder institut ibu profesional, istri dari bapak Dodik Mariyanto

Dan versi lengkapnya bisa dicek ke web komunitas

Pelukan ayah membuat anak cerdas, merasa dicintai dan dihargai, mandiri dan pemberani.

Hits: 4

“merasa dicintai dan dihargai, mandiri dan pemberani”—Pelukan ayah membuat anak cerdas, merasa dicintai dan dihargai, mandiri dan pemberani.Pelukan orangtua merupakan sesuatu yang esensial dan tak bisa ditawar dalam proses menumbuhkan mental yang kuat dan tangguh pada anak.Tidak percaya? Dilansir dari laman xinhua, pelukan orangtua kepada anak dapat mengurangi tekanan permasalahan pada si anak, memulihkan dan menstabilkan emosi, dan mempengaruhi psikologi anak. “Pelukan ayah membuat anak cerdas, merasa dicintai dan dihargai, mandiri dan pemberani. Pelukan ibu membuat anak sabar, lebih empatif, penyayang dan lembut,” katanya.Dia mengakui, masih banyak orangtua yang tidak bisa menunjukkan kasih sayang secara verbal kepada anak dan berpendapat bahwa memenuhi kebutuan ekonomi lebih penting daripada kasih sayang. Padahal, bukti kasih sayang, setidaknya pelukan, sangatlah penting bagi perkembangan emosional anak.Masih banyak orangtua yang tidak bisa menunjukkan kasih sayang secara verbal kepada anak. Lantas berapa kali pelukan yang diperlukan anak dari orangtuanya?Reni memaparkan bahwa empat kali pelukan dalam sehari dapat mengurangi tekanan pada anak dan delapan kali pelukan dapat memulihkan, menenangkan, dan menstabilkan emosi. Sementara itu, 12 kali pelukan dalam sehari dapat mempengaruhi kondisi psikologis anak menjadi lebih baik.”Sebuah studi mengatakan, pelukan antara orang tua dapat meningkatkan kecerdasan anak. Merangsang produksi hormon oksitosin,” ujarnya.

Ini 5 Cara Membentengi Diri Agar Tidak Tersulut Amarah

Hits: 4

Sebagai manusia biasa, kita tentu mudah sekali tersulut amarah, bahkan karena hal sepele sekalipun. Marah jika tidak dikendalikan dampaknya akan sangat berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun orang lain yang berhubungan dengan kita.

Untuk itu menjaga diri dari amarah sangatlah dibutuhkan oleh setiap individu. Dengan begitu kamu bisa membentengi diri agar tidak mudah terpancing emosi jika orang lain marah-marah padamu.

Ingat kembali, mungkin orang lain marah padamu karena beberapa alasan, untuk itu tak perlu membalas dengan amarah, memilih diam adalah yang terbaik. Ada 5 cara membentengi diri agar tidak mudah tersulut amarah. Yuk, disimak.

1. Jangan balas argumen orang lain yang penuh emosi kepadamu, pilihlah untuk diam

Memilih diam dan tidak ikut membalas argumen orang yang sedang marah padamu adalah tindakan tepat. Dengan begitu kamu gak mudah tersulut amarahnya. Ingatlah, kendali hanya ada di dirimu sendiri, jika kamu bisa mengendalikan diri, maka amarah bisa kamu redam.

Jangan terbawa suasana, bentengi dirimu dengan sikap positif. Jika kamu terpancing amarah, maka bisa saja kamu mengeluarkan kata-kata tidak layak dan membuat orang yang memarahimu semakin menjadi-jadi. Yuk tahan diri.

2. Pupuk kesabaran dalam hati agar kamu tetap tenang

Sabar sangat penting dan menjadi vital dalam membuat suasana hati kita tetap tenang. Dengan sabar, kita mudah untuk melalui hari-hari baik dalam kondisi suka maupun duka. Oleh karena itu, jangan buat dirimu terpancing emosi dengan sikap orang lain padamu.

Pupuklah kesabaran dan latih hati agar senantiasa tenang dalam menghadapi masalah. Jangan sampai kamu gegabah dan membuat masalah jadi tambah runyam hanya karena gak bisa sabar. Ingat, sabar itu manfaatnya sangat banyak buat dirimu sendiri, salah satunya membuatmu semakin dewasa dalam menghadapi setiap ujian hidup.

3. Basuh diri dengan air wudu

Dalam ajaran Islam, seseorang yang tengah marah dapat meredamnya dengan berbagai cara, salah satunya dengan berwudu. Wudu dapat membuat amarah seseorang berkurang. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW berikut ini yang artinya :

“Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.” (HR. Abu Daud, no. 4784)”

Untuk itu berwudulah dan buat dirimu tenang. Jangan sesekali terpancing amarah, sebab amarah tak akan menyelesaikan masalah, justru malah memperunyam masalah dan membuat hatimu semakin sempit.

4. Perbanyak mengingat Sang Pencipta

Sebagai manusia biasa, meminta pertolongan pada sang Khalik adalah keharusan bagi setiap hamba. Begitu juga dengan perkara menjaga diri dari amarah, kita dianjurkan untuk meminta kepada Sang Pencipta.

Karenanya, jangan ragu untuk meminta pada sang Khalik agar diberi pertolongan untuk bisa terhindar dari perilaku amarah. Sebab kita sebagai manusia tak punya kuasa mengendalikan diri tanpa bantuan-Nya. Berdoalah dan minta petunjuk pada-Nya.

5. Mengingat-ingat kebaikan orang yang sedang marah padamu

Jika temanmu atau keluargamu sedang marah padamu, maka cobalah untuk tidak langsung terpancing dan ingin membalas amarah tersebut. Ingatlah, orang yang sedang marah-marah padamu mungkin tengah khilaf, sehingga kamu tak perlu membalas amarahnya. Cobalah untuk berpikir jernih.

Agar kamu bisa meredam amarahmu, kamu dapat mengingat-ingat kebaikan orang yang sedang marah padamu. Orang tersebut entah itu keluarga atau temanmu tentu pernah menoreh kebaikan dalam warna hidupmu.

Kamu dapat mengingat kebaikan yang pernah mereka torehkan, dengan begitu kamu bisa meredam amarahmu pada mereka. Cobalah untuk memaafkan kesalahan yang mereka perbuat, sikap itu lebih bijaksana dan lebih baik bagi setiap kita dalam berhubungan dengan sesama manusia.

Demikianlah 5 cara membentengi diri agar tidak tersulut amarah dengan orang lain. Yuk buat diri kita terhindar dari perkara yang menyulut amarah. Mari kita jaga diri dari perbuatan tercela.

Dear Orang Tua, Lakukan Hal Ini Agar Anakmu Tajir Seperti Bill Gates

Hits: 6

Bagi para orang tua yang menginginkan anaknya sesukses Bill Gates, pendiri Microsoft, ada cara jitunya lho! Kalian semua bisa melakukan cara terbaik mendidik anak sepertinya.

Mencontoh orang tua Bill Gates yang memiliki cara tersendiri bagaimana mereka mendidik anaknya hingga berhasil menjadi seorang miliarder yang sukses, berikut empat hal yang harus diterapkan:

1. Tidak Membatasi Kebebasan

Sedari dulu, Gates tidak pernah dibatasi kebebasannya oleh kedua orang tuanya. Mereka begitu memberikan kebebasan baginya untuk menentukan sesuatu yang ia inginkan.

Saat berusia 13 tahun, Gates lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah. Bahkan, pada malam hari ia mendapatkan izin untuk belajar teknologi tanpa batas di Washington University.

2. Menanamkan Sifat Tak Putus Asa

Kemampuan Bill Gates begitu mumpuni di berbagai hal, namun tetap ada beberapa hal yang tidak ia begitu sukai, seperti berenang, bermain bola. Namun kedua orang tuanya, tetap mendorong Gates untuk mencoba kegiatan itu terus menerus.

Hal ini mereka lakukan untuk mengembangkan pola pikir Bill Gates dan mengajarkannya untuk tidak takut akan kegagalan.

3. Jangan Paksakan Kehendak

Selain diberi kebebasan, Gates juga tak pernah dipaksakan kehendaknya untuk menentukan hal yang ingin dia raih. Kedua orang tuanya terus memberikan dukungan penuh dan mengingatkan Gates untuk tidak berambisi akan hal yang ingin dicapainya.

4. Selalu Mengajaknya untuk Diskusi Penting

Orang tua Gates selalu mengajak dan mengikut sertakannya di setiap diskusi penting. Bahkan, mereka juga tidak pernah menyisihkan pendapat Bill Gates meskipun saat itu ia masih begitu muda.

Inilah 5 Sikap yang Bisa Bikin Rejeki Kamu Seret

Hits: 4

Pernahkah kamu berpikir bahwa perilaku/sikap dapat mempengaruhi rezeki? Kenapa ada sebagian orang yang hanya duduk menggoyang-goyangkan kakinya di rumah, tetapi bisa hidup tenang dengan rezeki berlimpah?

Sementara satu orang lagi bekerja keras siang dan malam, tanpa jeda dan hari libur. Tetapi selalu hidup secara pas-pasan dan serba kesulitan. Apakah tuhan tidak adil? Nyatanya rezeki itu sudah diatur sejak kita dalam kandungan.

Namun ada beberapa sikap manusia yang membuat rezeki makin seret. Yuk lihat apa saja!

1. Menyakiti hati orangtua

Salah satu azab langsung yang diberikan Allah kepada mereka yang menyakiti hati orang tua adalah mempersempit rezeki mereka di dunia. Kesulitan demi kesulitan akan terus menimpa sampai mereka mau bersimpuh dan meminta maaf kepada orang tua. Menjaga perasaan orang tua akan membuka pintu rezeki dari segala arah. Hidup pun terasa jauh lebih lapang dan tenteram.

2. Tidak menghargai pemberian orang lain

Pemberian atau sedekah adalah rezeki yang tidak bisa ditolak. Sebagai orang yang menerima sedekah, ada adab yang harus kita jaga dan lakukan. Bersikap cuek dan meremehkan pemberian dapat menyakiti hati si pemberi.

Akibatnya, si pemberi akan malas dan enggan untuk membagikan rezekinya lagi. Duh, menerima sedekah saja sombong. Jangan sampai deh kita seperti itu.

3. Mudah iri melihat kesenangan orang lain

Salah satu penyakit hati yang membuat rezeki seret adalah iri hati. Lho kok iri, apa hubungannya? Pada saat iri tubuh kita akan menolak banyak informasi kebaikan yang datang. Kita bersikap lebih ambisius dalam mencari kejelekan orang lain.

Padahal, berdoa untuk mendapatkan rezeki yang sama justru lebih membuat hati tenang. Ketenangan hati saat melihat orang lain bahagia merupakan rezeki tak ternilai harganya.

4. Sering ribut dan bertengkar dengan pasangan

Jangan meremehkan pertengkaran dengan pasangan ‘sah’ sendiri. Pasangan adalah sumber rezeki utama. Menyakiti hati pasangan sama saja seperti memutus sumber rezeki yang selama ini kita cari. Keharmonisan dalam rumah tangga menjadi tanda bahwa rezeki yang kita cari diberkahi oleh Yang Maha Pemberi Rezeki.

5. Bersikap pamrih saat menolong orang lain

Menolong orang lain untuk menerima imbalan menjadi salah satu penyebab seret rezeki. Perbuatan yang kita lakukan hanya dinilai seharga besar dan kecilnya pengorbanan. Jangan hanya berpaku pada imbalan. Karena pertolongan yang kita berikan justru membuka pintu rezeki dari arah yang tidak kita duga-duga.