Mengaku Menemukan Tuhan Usai Putuskan Berhijrah, Ki Joko Bodo Kini Ajarkan Agama pada 10 Anaknya

Hits: 6

Ki Joko Bodo yg kini udah tidak Bodo.. Udah pinter beragama.. Subhanallah

Karena sudah tobat
Semenjak “tersengat listrik” saat di tanah suci

Apakah kita menunggu “tersengat listrik” juga agar dapat hidayah?

Ternyata Mahalnya hidayah itu ya..

Mengaku Menemukan Tuhan Usai Putuskan Berhijrah, Ki Joko Bodo Kini Ajarkan Agama pada 10 Anaknya

Nama paranormal Ki Joko Bodo tentu sudah tidak asing di dunia hiburan Indonesia.

Kemampuan Ki Joko Bodo dalam memprediksi nasib para pesohor Tanah Air membuatnya eksis di layar kaca bak artis.

Namun, popularitas Ki Joko Bodo sebagai paranormal kini seolah meredup seiring dengan dirinya yang tak lagi tampil di televisi.

Lama menghilang, pria asal Bali ini kembali mencuri perhatian dengan kabar terbarunya.

Kabar terbaru mengenai Ki Joko Bodo ini terungkap dalam tayangan Selebrita Pagi di YouTube Trans7 Official pada Minggu (12/5/2019) lalu.

Ya, rupanya ia telah berubah drastis karena menanggalkan rambut gondrong dan busana serba hitam yang menjadi ciri khasnya.

Tak hanya dalam penampilan, perubahan mencolok juga terjadi di kehidupannya sejak memutuskan berhijrah.

Seperti apa kehidupan Ki Joko Bodo sekarang?

Seperti diketahui, Ki Joko Bodo telah memutuskan berhijrah dan lebih mendalami agama Islam yang menjadi keyakinannya.

Dalam wawancara di acara On The Spot di YouTube Trans7 Official pada (25/4/2018) silam, Ki Joko Bodo pernah mengungkap perjalanan hijrahnya dimulai usai beribadah umrah.

Saat bersujud di Tanah Suci, ia mengaku merasakan getaran sangat kuat, yang membuat tubuhnya seolah tersengat listrik.

Momen itulah yang membuatnya percaya bahwa Tuhan memang ada.

“Kalau dulu masih mencari Tuhan, sekarang sudah menemukan Tuhan. Ibaratnya seperti itu,” ujarnya seperti dilansir YouTube Trans7 Official (12/5/2019) lalu.

Imbas dari keputusannya itu, dia harus mengubah penampilannya secara drastis hingga dirinya menjadi sulit dikenali.

Penampilannya kini bersih dari rambut gondrong dan kumis serta janggut.

Seolah meninggalkan dunia metafisika yang dulu menjadi mata pencahariannya, kini ia berubah menjadi relijius.

YouTube Trans7 Official (screenshot)

Mengaku Menemukan Tuhan Usai Putuskan Berhijrah, Ki Joko Bodo Kini Ajarkan Agama pada 10 Anaknya

Dalam tayangan Selebrita Pagi edisi 12 Mei 2019, pria berusia 55 tahun itu tampak rajin beribadah di masjid-masjid dekat rumahnya di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Tidak hanya pada dirinya, sikap relijius ini juga ia tanamkan kepada 10 anak-anaknya.

Kesepuluh anaknya tersebut merupakan buah cinta hasil pernikahan dengan 4 istrinya.

“Aku punya anak 10. Jadi pendidikan agama sangat penting untuk anak-anak supaya anak-anak bisa beradab berakhlak, jadi tidak maunya sendiri,” ia menambahkan.

Ki Joko Bodo juga mengungkap semua anaknya diwajibkan belajar agama secara penuh sehingga pengetahuan keislaman mereka jauh lebih tinggi dibanding dirinya.

“Baca Al Quran, suruh ngaji, kemudian shalat dan sebagainya. Malah lebih pinter anakku daripada aku,” ujarnya sembari terkekeh.

Kesungguhan Ki Joko Bodo dalam berhijrah juga dibuktikannya dengan mewakafkan salah satu rumahnya untuk dijadikan masjid.

Rumah itu tak lain adalah bekas tempatnya membuka praktik paranormal di masa silam.

Niat baiknya itu semata-semata sebagai bentuk pengabdiannya kepada masyarakat luas.

“Kalau jaman dulu kan banyak kepentingan pribadinya. Saat-saat ini kita mengabdi untuk masyarakat,” pungkasnya.

Mendo’akan saudara dan orang lain

Hits: 7

Doakanlah saudaramu sesama umat Muhammad SAW maka sesungguhnya engkau telah berjalan di jalan para Wali Allah.

Doa Yang Selalu Dibaca Oleh Para Wali Allah.

اللهم اغفر لامة سيدنا محمد، اللهم ارحم امة سيدنا محمد، اللهم استر امة سيدنا محمد، اللهم اجبر امة سيدنا محمد، اللهم اصلح امة سيدنا محمد، اللهم عاف امة سيدنا محمد، اللهم احفظ امة سيدنا محمد، اللهم ارحم امة سيدنا محمد رحمة عامة يا رب العالمين، اللهم اغفر لامة سيدنا محمد مغفرة عامة يا رب العالمين، اللهم فرج عن امة سيدنا محمد فرجا عاجلا يا رب العالمين

Allaahummaghfirli ummati Sayyidinaa Muhammadin, Allaahummarham ummata Sayyidinaa Muhammadin, Allaahummastur ummata Sayyidinaa Muhammadin, Allaahummajbur ummata Sayyidinaa Muhammadin, Allaahumma ashlih ummata Sayyidinaa Muhammadin, Allaahumma ‘aafi ummata Sayyidinaa Muhammadin, Allaahumma ahfadz ummata Sayyidinaa Muhammadin, Allaahummarham ummata Sayyidinaa Muhammadin rahmatan ‘aammatan yaa robbal ‘aalamiina, Allaahummaghfirli ummati Sayyidinaa Muhammadin maghfirotan ‘aammatan yaa robbal ‘aalamiina, Allaahumma farrij ‘an ummati Sayyidinaa Muhammadin farajan ‘aajilan yaa robbal ‘aalamiina.

Artinya : Ya Allah, ampunilah dosa umat Sayyidina Muhammad saww., Ya Allah, rahmatilah umat Sayyidina Muhammad saww., Ya Allah, tutuplah kejelekan umat Sayyidina Muhammad saww., Ya Allah, sulamlah kekurangan umat Sayyidina Muhammad saww., Ya Allah, baguskanlah umat Sayyidina Muhammad saww., Ya Allah, sejahterakanlah umat Sayyidina Muhammad saww., Ya Allah, jagalah umat Sayyidina Muhammad saww., Ya Allah, rahmatilah umat Sayyidina Muhammad saww. dengan rahmat yang melimpah, wahai Tuhan semesta alam, Ya Allah, ampunilah dosa umat Sayyidina Muhammad saww. dengan ampunan yang melimpah, wahai Tuhan semesta alam, Ya Allah, lapangkanlah jalan umat Sayyidina Muhammad saww. dengan kelapangan yang meluas, wahai Tuhan semesta alam.

Telah berkata Mursyid kami tercinta Asy-Syaikh Ma’ruf Al-Karkhi : “Barangsiapa membaca setiap hari

اللهم ارحم امة سيدنا محمد

niscaya Allah mencatat ia termasuk wali ‘abdal”.

Dalam riwayat yang lain:

اللهم اصلح امة سيدنا محمد، اللهم فرج عن امة سيدنا محمد

dibaca tiga kali niscaya Allah mencatatnya termasuk wali ‘abdal.

Ini termasuk Tips doa mudah terkabul adalah dengan cara mendoakan orang lain. Dengan kita mendoakan orang lain, kita akan mendapatkan doa serupa dari malaikat. Sedangkan doa malaikat karena mereka tidak pernah melakukan dosa pasti akan dikabulkan oleh Allah.

Sebagaimana dalam hadits riwayat Muslim berikut:

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ، إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: وَلَكَ بِمِثْلٍ

Artinya, “Tidak ada seorang hamba Muslim yang berkenan mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan kecuali malaikat mendoakan orang yang berdoa tersebut dengan kalimat ‘Kamu juga mendapat sama persis sebagaimana doa yang kamu ucapkan itu,” (HR Muslim: 4094).

Menurut Muhammad Abdul Baqi, yang dikehendaki oleh kata “zhahrul ghaib” dalam redaksi hadits di atas adalah tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Jadi, apabila kita mendoakan orang lain secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang yang kita doakan, selain doa tersebut bermanfaat bagi dia, juga bermanfaat bagi pribadi kita sendiri sebagaimana isi doa yang kita panjatkan untuk orang lain tersebut tanpa berkurang sama sekali.

Mengapa mendoakan perlu tanpa sepengetahuan orang yang didoakan? Rahasianya adalah bahwa orang yang mendoakan secara diam-diam tentu lebih ikhlas tanpa mengharap imbalan apa pun dari orang yang didoakan.

Oleh karena itu, semakin banyak kita mendoakan orang lain, malaikat semakin banyak pula mendoakan kita sebagaimana diriwayatkan dari hadits di atas. Wallâhu a’lam bis shawâb.

Puasa Membuat Batin Tajam Dengar Isyarat Gaib

Hits: 10

Puasa Membuat Batin Tajam Dengar Isyarat Gaib

RASULULLAH Saw bersabda dalam sebuah hadis bahwa dengan puasa kita belajar mengendalikan hawa nafsu serta mengendalikan setan yang menipu dan menjebak kita. Pada waktu kita puasa, kita membelenggu setan, membuka pintu surga dan menutup pintu neraka.

Kita belajar menahan setan supaya tak masuk ke dalam tubuh kita. Salah satu pintu masuk setan ke dalam tubuh kita adalah melalui makan dan minum. Kita tutup pintu-pintu itu pada waktu siang hari. Kita melemahkan setan; membuatnya tak berdaya. Puasa adalah latihan mengendalikan hawa nafsu.

Di dalam tarekat, puasa adalah upaya mengendalikan diri kita secara lahiriah dan secara batiniah. Secara lahiriah, kita mengendalikan diri dengan mempuasakan seluruh panca indera kita. Dalam ilmu kebatinan, ketika kita melakukan semedi, kita harus menutup tujuh pintu masuk setan. Tujuh pintu itu adalah tujuh lubang dalam tubuh kita. Di antaranya mata, telinga, mulut, dan hidung. Dengan cara itu, kita dapat masuk ke dalam alam kesucian.

Secara lahiriah, puasa yang pertama di dalam tarekat adalah puasa menutup mulut kita atau puasa bicara. Puasa bicara berarti meninggalkan pembicaraan yang kotor atau menggunjing orang lain. Dalam hadis Shahih Bukhari, Rasulullah saw bersabda, “Tidak dihitung mukmin, orang yang suka melaknat orang lain, suka menyakiti hati orang lain, atau berkata kotor.”

Ketika kita tak berpuasa pun, hal itu tidak boleh dilakukan, apalagi ketika kita sedang berpuasa. Yang dimaksud dengan puasa bicara adalah setelah meninggalkan pembicaraan tersebut di atas, kita menambah atau memperlebar puasa bicara kita dengan tidak membicarakan hal-hal yang tidak perlu. Kita tidak berbicara yang tidak berguna. Ciri mukmin yang sejati adalah menghindarkan pembicaraan yang tidak ada manfaatnya.

Yang dimaksud dengan manfaat di dalam hal ini adalah mendekatkan diri kepada Allah swt. Perkataan yang tidak membawa kita dekat kepada Allah swt adalah perkataan yang tidak bermanfaat. Hentikanlah perkataan seperti itu di dalam bulan puasa. Sebaiknya kita gantikan obrolan kita dengan memperbanyak zikrullah, zikir kepada Allah swt.

Mengobrol tanpa menggunjingkan atau menyakiti orang lain memang diperbolehkan dalam agama. Tidak ada salahnya dalam hal itu. Tapi alangkah lebih baiknya bila waktu mengobrol itu kita ganti dengan berzikir kepada Allah.

Kita mengurangi suara mulut kita. Jika mulut kita terlalu banyak bicara, kita takkan sanggup lagi mendengarkan suara hati nurani kita. Siti Maryam as dalam Alquran dikisahkan pernah berpuasa tidak bicara. Ketika Maryam hilang dari kampung halamannya dan kembali setelah sekian lama dengan seorang bayi, orang-orang bertanya, “Hai saudara perempuan Harun, kau pulang dengan sesuatu yang aneh. Padahal kami mengenal engkau bukan sebagai perempuan nakal, melainkan perempuan saleh. Mengapa tiba-tiba kau pulang membawa anak?”(QS. Maryam: 28).

Siti Maryam as diperintahkan Allah untuk puasa bicara. Ia disuruh untuk tidak menanggapi tuduhan yang macam-macam itu. Maryam hanya menjawab, “Aku sudah bernadzar kepada Allah yang Mahakasih bahwa hari ini aku tidak akan berbicara kepada seorang manusia pun.” Maryam berjanji kepada Allah untuk berpuasa bicara. Karena Maryam puasa bicara, maka ia mampu mendengar suara bayi dalam kandungannya. Waktu itu juga, ketika Maryam membawa anak kecil, bayi itulah yang menjawab hujatan orang-orang. Bayi itu menjawab, “Salam bagiku ketika aku dilahirkan ketika aku mati dan pada waktu aku dibangkitkan nanti.”(QS. Maryam: 33).

Menurut Sayyid Haidar Amuli, bila kita terlalu banyak bicara, kita takkan mampu untuk mendengarkan isyarat-isyarat gaib yang datang kepada kita. Kita juga menjadi tak sanggup mendengar kata-kata hati nurani kita. Suara mulut kita terlalu riuh sehingga isyarat-isyarat dari alam malakut (alam ruh) tak terdengar oleh batin kita. Kita terlalu banyak mendengarkan suara kita sendiri.

Puasa bicara diajarkan di dalam Alquran khusus kepada orang-orang saleh yang tidak hanya menjalankan syariat saja tetapi juga ingin memperindah syariatnya dengan usaha lebih lanjut. Puasa tarekat tidak berarti meninggalkan puasa syariat. Puasa tarekat adalah memperindah puasa syariat; menghiasnya agar lebih bagus.

Ketika kita berpuasa, setelah kita meninggalkan kata-kata kotor dan menyinggung perasaan orang, kita juga meninggalkan kata-kata yang biasa-biasa. Hanya supaya pembicaraan kita tidak mengambil alih zikir yang seharusnya kita lakukan di bulan Puasa. Nabi Zakaria as, ketika diberitahu bahwa ia akan mempunyai anak yang bernama Yahya, merasa amat bahagia karena dalam usianya yang amat tua, ia belum juga dikaruniai seorang putra. Zakaria as sering berdoa, “Tuhanku, sudah rapuh tulang-tulangku, sudah penuh kepalaku dengan uban, tapi aku tak putus asa berdoa kepada-Mu.” (QS. Maryam: 4).

Satu saat, Tuhan menjawab, “Aku akan memberi kepadamu seorang anak.” (QS. Maryam: 7) Zakaria as hampir tidak percaya, “Bagaimana mungkin aku punya anak, ya Allah. Padahal istriku mandul dan aku pun sudah tua renta.” (QS. Maryam: 8) Lalu Tuhan menjawab, “Hal itu mudah bagi Allah. Bukankah kamu pun asalnya tiada lalu Aku ciptakan kamu.” (QS. Maryam: 9) Zakaria masih penasaran dan ia minta kepada Allah, “Apa tandanya, ya Allah?” Tuhan menjawab, “Tandanya ialah kau harus puasa bicara. Kau tidak boleh berkata kepada seorang manusia pun selama tiga hari berturut-turut.” (QS. Maryam: 10).

Zakaria as diperintahkan Tuhan untuk mensyukuri nikmat yang diterimanya dengan berpuasa bicara. Itulah juga nasihat kepada seorang suami yang istrinya sedang mengandung; belajarlah puasa bicara. Usahakan sesedikit mungkin berbicara. Insya Allah, jika selama istri kita mengandung, kita berpuasa bicara, maka Allah akan memberikan kepada kita seorang anak seperti Yahya yang cerdas, arif, berhati lembut dan suci, bertakwa kepada Allah swt, dan sangat berkhidmat kepada orang tuanya, tak pernah memaksakan kehendaknya. Itulah ganjaran kepada orang yang puasa bicara.

Puasa bicara adalah puasa tarekat. Hanya dengan puasa bicara, batin kita menjadi lebih tajam untuk mendengarkan isyarat-isyarat gaib, mendengarkan hati nurani. Ketika kita terlalu banyak bicara, kita menjadi tuli.

Dalam peristiwa mikraj diceritakan ketika Nabi Muhammad saw isra dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, beliau melihat di pertengahan jalan ada seorang yang mengguntingi lidahnya berulang kali. Malaikat Jibril menjelaskan, “Itulah tukang-tukang ceramah yang suka memberikan nasihat kepada orang banyak tetapi ia tidak mempraktikkan apa yang ia khotbahkan.”

Fatimah

Hits: 10

Rasulullah tidak pernah tidur sebelum mencium Fatimah. Pernah suatu ketika ditegur dan ditanya salah satu istrinya, kenapa engkau selalu mencium Fatimah? Rasulullah menjawab, ‘setiap aku rindu surga aku mendapatkan semerbak bau harum surga pada diri Fatimah’.

Suatu hari Siti Fatimah sudah masuk di kamarnya, sudah di dalam selimutnya, mau tidur. Rasulullah mengetuk pintu kamarnya, kemudian Rasulullah masuk dan Siti Fatimah bangun, kata Rasulullah ‘jangan, tetaplah kamu di tempat tidurmu’.

Kemudian beliau bersabda ‘putriku Fatimah, kamu jangan tidur sebelum mengkhatamkan Al-Quran. Kamu jangan tidur sebelum menjadikan seluruh nabi memberikan syafaat untukmu. Kamu jangan tidur sebelum merelakan atau memberi kerelaan kepada seluruh kaum mukminin-mukminat di dunia ini. Dan terakhir wahai putriku Fatimah jangan kamu tidur sebelum kamu Umrah dan Haji’.

Permintaan yang sulit semua. Sebelum tidur khatam Al-Quran. Sebelum tidur menjadikan seluruh Nabi memberikan syafaat. Sebelum tidur merelakan kaum mukminin-mukminat. Sebelum tidur Umrah dan Haji.

Siti Fatimah terkejut mendapatkan perintah ini. Sebelum sempat Fatimah berkata, Rasulullah shalat dua rakaat di kamar Siti Fatimah. Siti Fatimah duduk menanti selesai shalat ayahnya untuk menanyakan tentang perintah tadi.

Setelah Rasulullah salam, Siti Fatimah berkata, ‘ayahku, siapa yang mampu sebelum tidur khatam Al-Quran, menjadikan para Nabi memberi syafaat, merelakan seluruh kaum mukminin-mukminat, dan melaksanakan Umrah dan Haji?’

Rasulullah tersenyum kemudian beliau bersabda, ‘bukan begitu putriku, bukankah engkau

kalau membaca Qulhuwallahu Ahad (Surah Al-Ikhlas) sebanyak 3x dihitung seperti khatam Al-Quran.

Kedua, bershalawatlah kepadaku dan seluruh para nabi, nanti kami semua siap memberi syafaat.

Ketiga, doakan kaum mukminin-mukminat; Astaghfirullah lil mukminina wal mukminat, supaya semua kaum mukminin-mukminat rela kepadamu.

Ke empat, Umrah dan Haji yang kumaksud ialah membaca; Subhanallah, walhamdulillah, wa Laa Ilaha Illallah, wa Allahu Akbar, maka pahalanya seperti kamu melakukan Umrah dan Haji’.

Jadi inilah amalan yang diajarkan Rasulullah kepada putrinya Fatimah. Dan mari kita amalkan dan ajarkan kepada anak-anak kita:

1. Membaca Qulhuwallahu Ahad (Al-Ikhlas) 3 x.
2. Shalawat kepada para Nabi (Allahumma Shalli ala Muhammad wa Ali Muhammad wa Alal Anbiya-i wal Mursalin).
3. Mendoakan kaum Muslimin (Astaghfirullah lil mukminina wal mukminat).
4. Kemudian membaca (Subhanallah, wa-Alhamdulillah wa Laa ilaa ha Illallah wa-Allahu Akbar).

Marilah kita mulai praktikkan dan ajarkan kepada anak-anak kita.

#copas

Dilaknat Allah SWT, Inilah Ancaman Bagi Pemimpin Pendusta dan Dzalim!

Hits: 10

MENGATUR kemaslahatan umat merupakan tanggung jawab terbesar seorang pemimpin. Kemakmuran atau kesengsaraan suatu masyarakat sangat tergantung pada peran yang ia mainkan. Ketika seorang pemimpin berlaku adil sesuai dengan petunjuk Syariat Islam maka masyarakat pun akan sejahtera.

Demikian sebaliknya, ketika pemimpin tersebut berlaku zalim dan tidak jujur dalam menjalankan amanahnya maka rakyat pun akan berujung pada kesengsaraan.

Oleh karena itu, pada hari kiamat kelak, pemimpin yang adil akan dijanjikan dengan berbagai macam keutamaan oleh Allah ta’ala. Di antaranya Nabi Saw sebutkan bahwa pemimpin adil akan mendapatkan naungan di hari kiamat, sebagaimana sebuah riwayat dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ الإِمَامُ الْعَادِلُ

“Ada tujuh golongan orang yang akan mendapat perlindungan dari Allah (pada hari kiamat) di mana pada hari itu tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya. Salah satu dari ketujuh orang tersebut adalah pemimpin yang adil.” (HR. Bukhari, no. 1423 dan Muslim, no. 1031).

Sebaliknya, ketika seorang pemimpin itu berlaku zalim terhadap rakyatnya, bohong dan tidak jujur dalam menjalankan amanahnya, maka Rasulullah SAW sebutkan beragam ancaman yang akan menimpanya. Di antara bentuk ancaman tersebut adalah

Dia akan Menjadi Manusia yang Paling Dibenci oleh Allah Ta’ala
Dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah saw bersabda:

إِنَّ أَحَبَّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ عَادِلٌ وَأَبْغَضَ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ وَأَبْعَدَهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ جَائِرٌ

“Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh Allah pada hari kiamat dan paling dekat kedudukannya di sisi Allah adalah seorang pemimpin yang adil. Sedangkan orang yang paling dibenci oleh Allah dan paling jauh kedudukannya dari Allah adalah seorang pemimpin yang zalim.” (HR. Tirmidzi)

Munculnya pemimpin yang zalim merupakan salah satu tanda-tanda akhir zaman. kita akan diuji dengan naiknya pemimpin yang menipu rakyat. Berpenampilan merakyat. Peduli pada orang orang kecil. Peka terhadap kebutuhan mereka, tetapi itu hanya retorika di depan kamera.

Dibalik itu semua, mereka sedang asyik memuaskan nafsunya, menumpuk-numpuk harta kekayaan, berpihak pada bos-bos besar, menjual aset negeri, menaikkan harga BBM, mencabut subsidi Listrik, menaikkan pajak di berbagai lininya dan menambah beban kehidupan rakyat. Kira-kira begitulah kedzaliman pemimpin hari ini yang banyak terjadi di berbagai negeri.

Allah Menelantarkannya pada Hari Kiamat dan Tidak Mengampuni Dosa-Dosanya
Sebuah riwayat dari Abu Hurairah radiyallahu anhu menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ شَيْخٌ زَانٍ وَمَلِكٌ كَذَّابٌ وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ

“Tiga orang yang Allah enggan berbicara dengan mereka pada hari kiamat kelak. (Dia) tidak sudi memandang muka mereka, (Dia) tidak akan membersihkan mereka daripada dosa (dan noda). Dan bagi mereka disiapkan siksa yang sangat pedih. (Mereka ialah ): Orang tua yang berzina, Penguasa yang suka berdusta dan fakir miskin yang takabur.” (HR. Muslim)

Kebiasaan berbohong adalah sifat yang tercela dan sangat dibenci oleh Allah. Dan apabila Allah telah membeci seorang hamba, maka Dia akan serukan kebencian (kemarahan) itu kepada malaikat Jibril dan seluruh malaikat penduduk langit.

Sehingga mereka semua membencinya pula. Kemudian orang ini dituliskan Allah sebagai seorang yang dibenci di muka bumi. Rasulullah saw bersabda,

“Dan jika Allah membenci seorang hamba, Ia memanggil Jibril dan berkata kepadanya: Sesungguhnya Aku membenci si Fulan maka bencilah ia. Lalu Jibril ikut membencinya. Kemudian Jibril berseru di langit: Sesungguhnya Allah membenci si Fulan maka bencilah ia oleh kalian. Maka penduduk langit turut membencinya. Kemudian diturunkanlah rasa benci kepadanya di muka bumi.” (HR Bukhari dan Muslim)

Akan Dimasukkan ke Dalam Neraka serta Diharamkan Syurga Baginya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَيُّمَا رَاعٍ غَشَّ رَعِيَّتَهُ فَهُوَ فِي النَّارِ

“Siapapun pemimpin yang menipu rakyatnya, maka tempatnya di neraka.” (HR. Ahmad)

Dalam riwayat lain, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنِ اسْتَرْعَاهُ اللهُ رَعِيَّةً ثُمَّ لَمْ يُحِطْهَا بِنُصْحٍ إِلَّا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الجَنَّةَ. متفق عليه. وفي لفظ : يَمُوتُ حِينَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاسِ لِرَعِيَّتِهِ إِلَّا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ.

“Barangsiapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia tidak mencurahkan kesetiaannya, maka Allah haramkan baginya surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam lafadh yang lain disebutkan, ”Ialu ia mati dimana ketika matinya itu dalam keadaan menipu rakyatnya, maka Allah haramkan surga baginya.”

Kebinasaan dan kehinaan tidak saja menimpa pemimpin yang dzalim dan pembohong. Akan tetapi juga menimpa orang-orang yang berteman dekat dengannya, dan membenarkan kebohongannya, dan orang yang ikut serta membantu kezalimannya. Rasulullah saw bersabda:

سَتَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ ، مَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ ، وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ ، فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ ، وَلَيْسَ يَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ ، وَمَنْ لَمْ يَدْخُلْ عَلَيْهِمْ ، وَلَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ ، وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ ، فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ ، وَسَيَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ.

“Akan ada setelah (wafat)ku (nanti) para pemimpin (pembohong). Barangsiapa yang masuk pada mereka, dan membenarkan (menyetujui) kebohongan mereka dan mendukung kezaliman mereka, maka dia bukan dari golonganku dan aku bukan dari golongannya, dan dia tidak (punya bagian untuk) mendatangi telaga (di hari kiamat). Dan barangsiapa yang tidak masuk pada mereka itu, dan tidak membenarkan kebohongan mereka, dan (juga) tidak mendukung kezaliman mereka, maka dia adalah dari golonganku, dan aku dari golongannya, dan ia akan mendatangi telaga (di hari kiamat).” (Hadits Shahih riwayat Ahmad dan An-Nasaa’i dalam kitab Al-Imaroh).)

Demikianlah beberapa ancaman yang disebutkan Nabi SAW atas mereka yang memimpin tapi berlaku zalim dan dusta terhadap rakyatnya. Dosanya besar. Tak hanya menimpa pemimpin itu sendiri, bahkan dosa serupa juga ditanggung oleh mereka yang setuju dan mendukung pemimpin pendusta tersebut. Dan kita berharap sembari terus berdoa kepada Allah agar kita dihindari dari pengaruh-pengaruh pemimpin pembohong tersebut.