Kiat Meraih Shalat Khusyu’

Hits: 7

Di tengah hiruk pikuk kehidupan dunia ini, shalat dalam keadaan khusyu‘ menjadi hal yang tidak mudah untuk dilakukan. Seringkali manusia terpikirkan hal-hal lain di luar sana yang menjadikan shalatnya tidak khusyu’.

Padahal dalam hadis dari Abu Hurairah dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi.”

Berikut adalah lima cara yang mungkin dapat dilakukan agar sholat menjadi khusyu’:

Pertama, hati yang Ikhlas karena Allah SWT. Ketika seseorang melaksanakan shalat dengan hati yang ikhlas karena Allah SWT semata, maka akan muncul kekhusyu’an pada anggota tubuh berupa ketenangan hati. Sebagaimana firman-Nya,

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ (5) الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ (6)

“Maka celakalah orang yang shalat (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya yang berbuat riya’.” (Q.S Al-Maun: 4-6).

Menurut Ibnu Abbas, orang yang lalai terhadap shalatnya adalah orang yang hatinya tidak hadir ketika shalat atau tidak khusyu’ ketika shalat.

Kedua, mengarahkan pandangan mata ke tempat sujud, sebagaimana hadis Rasulullah SAW:

و لما دخل الكعبة ما خلف بصره موضع سجوده حتى خرج منها

“Dan sewaktu beliau masuk kedalam ka’bah tidak sedikitpun beliau memalingkan pandangannya dari tempat sujudnya hingga beliau keluar dari dalam ka’bah”.

Ketiga, kecepatan membaca. Kecepatan membaca seseorang ketika melaksanakan shalat akan berpengaruh kepada kekhusyu’an dalam shalat. Oleh karenanya, diperlukan adanya ketenangan, tidak tergesa-gesa dan tuma’ninah

Di samping itu, Allah SWT memberikan jaminan berupa kebahagiaan hidup bagi orang-orang yang melakukan shalat dengan khusyu’. Sebagaimana firman-Nya:

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya.” (Q.S Al-Mu’minun: 1-2).

Keempat, mencari tempat yang sepi. Keadaan tempat yang dapat mengganggu kekhusyu’an seseorang dalam shalat adalah tempat yang dapat mengganggu konsentrasi orang yang shalat. Misalnya shalat di tempat yang terdapat banyak gambar atau lukisan. Sebagaimana hadis dari Aisyah berikut:

أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي خَمِيْصَةٍ لَهَا أَعْلاَمٌ فَنَظَرَ إِلَى أَعْلاَمِهَا نَظْرَةً فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ : اذْهَبُوا بِخَمِيصَتِي هَذِهِ إِلَى أَبِي جَهْمٍ وَأْتُونِي بِأَنْبِجَانِيَّةِ أَبِي جَهْمٍ، فَإِنَّهَا أَلْهَتْنِي آنِفًا عَنْ صَلاَتِي

Rasulullah Saw pernah sholat menggunakan khamisah (jenis pakaian dari bulu) yang ada gambarnya. Setelah beliau selesai mengerjakan sholat, beliau bersabda, ”bawalah khamisah ini kepada Abu Jahm Ibnu Hudzaifah dan bawakan aku Anbijaniyah (jenis baju tebal dan kasar/baju tebal yang tak ada gambarnya). Karena sesungguhnya khamisah tersebut mengganggu konsentrasiku di dalam sholat tadi”.

Menurut Al-Shan’ani, hadis tersebut merupakan dalil yang menunjukkan bahwa segala sesuatu yang merusak konsentrasi dalam shalat serta dapat memalingkan konsentrasi hati baik berupa ukiran atau benda lainnya adalah makruh.

Kelima, memahami setiap kalimat yang dibaca dalam shalat.

Mengetahui bacaan-bacaan shalat juga merupakan hal yang memengaruhi kekhusyu’an seseorang dalam shalat. Sebagaimana firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَقْرَبُوا الصَّلاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan.” (Q.S An-Nisa: 43).

Wallahu A’lam

Doa Doa Pilihan berkeluarga

Hits: 9

TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Berdoa salah satu cara berkomunikasi dengan sang Pencipta. Allah menjamin setiap doa akan dikabulkan. Firman Allah dalam Al Quran Surat Ali Imrah ayat 186, yang artinya.

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Di lain ayat Al Quran, Allah berfirman dalam Surat Assyura ayat 26, yang artinya:

“Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat keras.

Begitulah Allah menjamin kekuatan Doa.

Dalam hidup berumahtangga, siapa yang tak ingin bahagia. Namun, masalah kadang membuat rumah tangga oleng.

Bak perahu, kadang harus menghadapi arus deras yang dapat membuat perahu terbalik. Bagi yang siap mengantisipasi, perahu akan bsa seimbang lagi, tapi bagi yang tidak siap apalagi ada lobang di perahu, risiko akan tenggelam.

Maka selain berikhtiar agar perahu tetap seimbang, berdialog dengan Allah lewat doa sangat dibutuhkan.

1. Doa Kebahagiaan Rumah Tangga Agar Mudah Mendapatkan Rezeki

اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنزِلْ عَلَيْنَا مَآئِدَةً مِّنَ السَّمَاء تَكُونُ لَنَا عِيداً لِّأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِّنكَ وَارْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Allahumma robbanaa anzil alaina maaidatamminassamaaa’i takuunu lana iidalli’aqolina wa’akhirina wa’ayatamminka wa’urzukna wa’anta khoirurroziqin.”

Artinya:“Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama.” (QS. al-Ma’idah: 114)

2. Doa Kebahagiaan Rumah Tangga Untuk Meningkatkan Rasa Kasih Sayang Antara Suami Istri

وَأَلۡقَيۡتُ عَلَيۡكَ مَحَبَّةٗ مِّنِّي وَلِتُصۡنَعَ عَلَىٰ عَيۡنِيٓ

“Wa’alqaitu alaika mahabbatamminnii walitushna’a alaa ainii.”

Artinya:“Dan aku telah tanamkan dari kemurahan-Ku perasaan kasih sayang orang terhadapmu; dan supaya engkau dibela dan dipelihara dengan pengawasan-Ku.” (QS. Thaha: 39)

3. Doa Kebahagiaan Rumah Tangga Untuk Mendapatkan keturunan

وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ

“Wazakariyyaa idznadaa robbahuu robbi laa tadzarni faaroda wa anta khoirul waarisiin.”

Artinya:“Ya Tuhanku, janganlah engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan engkaulah pewaris yang paling baik.” (QS. al-Anbiya: 89)

4. Doa Kebahagiaan Rumah Tangga Untuk Melembutkan Hati Pasangan Maupun Mertua

( مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَى (٢) إِلا تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَى (٣) تَنْزِيلا مِمَّنْ خَلَقَ الأرْضَ وَالسَّمَاوَاتِ الْعُلا (٤) الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى (٥

“Maa anzalnaa alaikal qur’aana litastqoo. Illa nadzkiratalliman yakhsyaa. Tanziilammimman kholakol ‘ardho wassamaawaatil ‘uula. Arrohmaanu ‘alaa ul ‘arsyi ‘ustawaa.”

Artinya:“Tiada Kami (Allah) turunkan kepadamu Al-Qur’an ini supaya engkau celaka (menyusahkan engkau)! Melainkan untuk menjadi peringatan bagi orang yang takut. (Al-Qur’an) yang diturunkan daripada Tuhan, yang menciptakan bumi dan beberapa langit yang tinggi. Tuhan yang pengasih, di atas singgasana Dia bersemaya (berkuasa). Dia mempunyai apa yang ada di langit, dan di bumi, serta di antara keduanya dan apa yang ada di bawah tanah.” (QS. Thaha: 2-5).

5. Doa Kebahagiaan Rumah Tangga Untuk Meningkatkan Ketaqwaan Anggota Keluarga

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Robbanna hab lanaa min azwaajinaa wadzurriyyaatinaa qurrota a’yun, waajalnaa lilmuttaqiina imaama.”

Artinya:“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, istri-istri kami dan keturunan kami sebagai kebahagiaan hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang (anggota keluarga) yang bertaqwa”. (QS. Al-Furqan: 74)

6. Doa Kebahagiaan Rumah Tangga Agar Terbebas Dari Niat Jahat Manusia

مَن جَاء بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ خَيْرٌ مِّنْهَا وَمَن جَاء بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى الَّذِينَ عَمِلُوا السَّيِّئَاتِ إِلَّا مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Man’jaa’a bil hasanati falahuu khoirumminha wa man’jaa’a bissay’aatii fala yuj’zaallaziina ‘amilussayi’aati illa maa kaanu ya’malun.”

Arti: “Sesiapa yang datang membawa amal baik (pada hari akhirat) maka baginya balasan yang lebih baik dari padanya; dan sesiapa yang datang membawa amal jahat, maka mereka yang melakukan kejahatan tidak dibalas melainkan dengan apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Qasas: 84)

7. Doa Kebahagiaan Rumah Tangga Agar Dipermudah Segala Rencana Hidup

رَبَّنَا آتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

“Robbanaa aatinaa milladunka rohmatan wahayyi’ lanaa min ‘amrinaa rosyada.”

Artinya:“Wahai Tuhan kami, karuniakanlah kami rahmat dari sisi-Mu dan berilah kemudahan-kemudahan serta pimpinan kepada kami untuk keselamatan agama kami.” (QS. Al-Kahfi: 10)

8. Doa terhindar dari cemburu berlebihan

بِسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ دَاوِنِي بِدَوَائِكَ، وَاشْفِنِي بِشِفَائِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ، وَاحْذَرْ عَنِّي أَذَاكَ

“Bismillah, Allahumma daawini bidawaaika, wasyfini bisyifaaika, wa aghnini bifadhlika ‘amman siwaaka, wahdzar ‘anni aadzaka”

Artinya: ” Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah obatilah aku dengan pengobatan-Mu, dan sembuhkanlah aku dengan kesembuhan-Mu. Cukupilan aku dengan karunia-Mu, jangan sampai aku meminta kepada selain-Mu, dan jauhkanlah aku dari penyakit-Mu.

Demikian beberapa doa kebahagiaan rumah tangga. Jangan lupa untuk saling tolerasi satu sama lain, terima kekurangan dan kelebihan pasangan masing-masing.

Karena itulah pasangan hidup yang dipercayakan Allah kepada kita. Bila ada persoalan dalam rumahtangga, yakinilah, pasti ada jalan keluarnya. (TribunSumsel)

Ini Empat Sifat yang Paling Dibenci Rasulullah

Hits: 8

Sebagai umat Nabi, tentu kita ingin selalu meneladaninya sehingga di akhirat kelak beliau mengakui kita sebagai umatnya. Oleh karena itu, kita harus merenungi sabda Nabi SAW berikut:

عن ثعلبة الخشني قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن أحبكم إلي وأقربكم مني في الأخرة محاسنكم أخلاقا وإن أبغضكم إلي وأبعدكم مني في الآخرة أسوأكم أخلاقا الثرثارون المتفيهقون المتشدقون

Diriwayatkan dari Tsa’labah Al Khusyaini, ia berkata, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallah bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling aku sukai dan paling dekat denganku di akhirat adalah orang yang baik akhlaknya, sedangkan orang yang aku benci dan paling jauh dari aku adalah ornag buruk akhlaknya, banyak bicara, sombong, dan bicara kasar

Hadis tersebut menerangkan jika kriteria orang yang dibenci Rasulullah dan berada paling jauh adalah mereka yang buruk akhlaknya, banyak nicara, sombong, dan bicara kasar. Empat kriteria tersebut patuntnya kita jauhi, agar kelak bisa bersanding dan dekat dengan Rasululllah.

Buruk akhlaknya adalah kriteria pertama yang dibenci dan paling jauh dari Rasulullah. Orang yang beraklak buruk tentu bertolak belakang dengan ajaran Islam. Bagaimana tidak, Rasulullah saja diutus untuk memperbaiki akhlak. Sebagaimana hadis Nabi:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ.

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.”

Kriteria kedua adalah ia yang banyak bicara. Selain menghabiskan banyak waktu, perilaku tersebut bisa menjerumuskan dirinya pada urusan yang tidak berfaedah. Di antara bahan pembicaraan yang mendorong seseorang banyak bicara adalah pembicaraan yang tidak penting. Hadis dari Ibnu Umar:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُكْثِرُوا الْكَلَامَ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ فَإِنَّ كَثْرَةَ الْكَلَامِ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ قَسْوَةٌ لِلْقَلْبِ وَإِنَّ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْ اللَّهِ الْقَلْبُ الْقَاسِي

Dari Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Janganlah kalian banyak bicara tanpa berdzikir kepada Allah, karena banyak bicara tanpa berdzikir kepada Allah membuat hati menjadi keras, dan orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang berhati keras.” (HR Tirmidzi)

Ketiga adalah ia yang sombong. Perilaku ini lebih sering menolak kebemaran dan meremehkan orang lain. Seseorang yang sombong pasti memandaang dirinya berada diatas kebenaran dan merasa lebih diantara yang lain. Perilaku tersebut bertentangan dengan ajaran Islam berdasarkan QS An Nahl ayat 23:

إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ

“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.”

Kriteria keempat adalah ia yang bicara dengan kasar. Perilaku seperti itu banyak menyakiti prang sekitar, sengaja atau tidak sengaja. Namun alangkah lebih baiknya jika kita bisa bersikap santun pada semua orang. Al Imam Tirmidzi meriwayatkan dalam Sunnahnya, dimana Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِيْ مِيْزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيْءَ

“Sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang paling berat ditimbangan kebaikan seorang mu’min pada hari kiamat seperti akhlaq yang mulia, dan sungguh-sungguh (benar-benar) Allah benci dengan orang yang lisannya kotor dan kasar.”