Keutamaan Sholat Berjamaah

Hits: 5

*25 Alasan knp laki laki muslim harus sholat berjama’ah di masjid*

01. Setiap langkah
menghapus dosa dan
menaikkan derajat
02. Didoakan malaikat
03. Mendapat cahaya
sempurna di hari
qiyamat
04. Diampuni dosa2nya spt
bayi yg baru lahir
05. Malaikat berebut utk
mencatat
06. Allah menjaga
kekhusyuan hati kita
07. Disaksikan sbg org
iman oleh Allah
08. Mati dalam keadaan
muslim yg fitrah
09. Mendapat naungan
Allah di hari qiyamat
10. Allah bergembira dgn
hamba yg sholat
berjama’ah di masjid
11. Shaf awal di masjid itu
shaf para malaikat
12. Sholat subuh
berjama’ah pahalanya
spt sholat semalam
13. Sholat isya berjama’ah
pahalanya spt sholah
separuh malam
14. Berjalan diwaktu subuh
menuju masjid berada
dalam rahmat Allah
15. mendapat pahala
seperti pahalanya haji
dan umroh
16. Pahala mengikuti
sunnah nabi
17. Dijauhkan dr sifat
munafiq
18. Semakin jauh langkah
semakin besar pahala
19. Dijamin hidup bahagia
20. Dijamin khusnul
khatimah
21. Dijamin dpt kavling di
surga oleh Allah
22. Bagi yg tertinggal
rokaat bhkn ktk dtg
sholat sdh bubar, dia
tetap mndapat pahala
sholat berjama’ah
diampuni dosa2nya
meski dia sendiri
23. Pahala shaf pertama
sangat besar
24. Bila ucapan Aamin pas
dgn ucapan malaikat yg
ikut shalat maka
dosanya diampuni
25. Duduk menunggu
imam, dicatat oleh
malaikat sbg org yg
sholat

Jadi apakah kita kaum Pria masih malas utk ke masjid dgn bgtu besar keutamaannya ?

Apakah shalat berjama’ah di rumah bersama keluarga memiliki keutamaan spt diatas ?
*TENTU TIDAK.*

Apakah kita tdk mau setiap selesai sholat menjadi spt bayi yg baru lahir ? Didoakan malaikat ? Dijamin kavling surga ? spt Pahala haji dan umroh ? Dll

Hindari Marah terhadap anak

Hits: 5

Sekalipun Kesal Pada Buah Hati, Hindari Menyakitinya dengan Kata-kata yang Tak Berarti

sayangianak.com

2019/01/22 12:34

Ikuti

Bun, melakukan kekerasan verbal tak dianjurkan oleh pihak manapun, kan? Sekalipun buah hati sukar sekali menuruti kemauan Bunda, bukan berarti Bunda harus melontarkan kalimat yang tak pantas. Sebagian mungkin mengomel sambil berteriak.

Tapi, jangan sampai mengeluarkan kata-kata yang meremehkan, membohongi, atau mencela anak ya Bun. Bunda perlu tahu, perkataan seperti itu termasuk dalam kekerasan verbal dan ini berdampak bagi kondisi psikologis anak lho.

Mengutip Mom Junction, kekerasan verbal adalah salah satu kekerasan yang sering terjadi pada anak dan sering terabaikan. Seringnya, orang tua melakukan ini dengan alasan sayang atau disiplin. Padahal, kekerasan dalam bentuk ini bisa menimbulkan efek negatif jangka pendek pada anak seperti tiga hal ini

Ia Akan Rentan Depresi
Bun, terlalu sering berteriak pada anak pun bisa membuat mereka menjauhkan diri dari Bunda. Mereka pun jadi trauma dan tak mau berdekatan dengan orang yang ada di sekitarnya. Hati-hati Bun, kondisi ini mungkin akan muncul secara permanen kalau kekerasan verbal terus dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama. Jadi, kurang-kurangi membentak atau mengeluarkan kata yang tidak-tidak untuk buah hati ya Bun.

Mental dan Fisiknya Pun Ikut Menurun
Anak akan menunjukkan kemampuan mental dan fisik yang buruk ketika rasa percaya diri mereka rendah. Kalau orang tua memberi semangat dengan kalimat, ‘Bunda tahu kamu pasti bisa menang’, secara otomatis anak berpikir bahwa mereka mampu melakukannya.

Tapi kalau yang terjadi justru sebaliknya, yaitu Bunda meremehkan kemampuan anak, seperti ‘Kamu tak akan bisa. Kamu tak cukup kuat untuk melakukan itu’, mungkin anak akan memutuskan kalah untuk membuktikan bahwa omongan orang tuanya benar.

Membuat Buah Hati Jadi Rendah Diri
Kalau Bunda terus-terusan berkata kasar dan meneriaki anak, bisa jadi dia berpikir bahwa ada yang salah pada dirinya. Anak-anak mulai merasa rendah diri dan semakin hilang rasa percaya dirinya. Ia pun menganggap teman-temannya lebih superior. Lambat laun, karena tak ada ada pada posisi sejajar dengan orang lain, anak merasa bahwa orang lain jauh lebih baik darinya.

Di luar sana, banyak orang tua belum paham tentang kekerasan pada anak lewat perkataan. Padahal, kekerasan semacam ini dan dilakukan orang tua dapat menimbulkan luka yang dalam pada kehidupan dan perasaan anak. Ketika terlalu sering mendapatkan kekerasan verbal, anak akan merasa tidak berharga.

“Kata-kata seperti meremehkan, membandingkan, mengecilkan, dan membohongi secara langsung atau tidak memengaruhi kejiwaan serta psikologi seorang anak yang membuat dirinya menjadi minder. Bahkan tak jarang anak mengambil jalan pintas untuk bunuh diri,” ujar psikolog Elli Risman seperti dikutip dari detik.com.

Untuk itu, sebagai orangtua yang bijak, alangkh lebih baiknya kita coba hindari mengucapkan kata-kata kasar atau yang meremehkan anak ya. Bunda boleh saja kesal pada si kecil. Tapi, yuk berusaha mengajak mereka bicara baik-baik, tanpa harus berteriak apalagi berkata kasar padanya, Bun.

Klik disini untuk halaman asli

Nabi Khidir Dan Musa

Hits: 5

Nabi Khidir dan Cahaya Ajaib yang Memasuki Kita Tanpa Sadar

Islami

2019/01/22 19:20

Ikuti

Bagaimana sih kisah Nabi Khidiri ini seperti cahaya dalam diri kita yang masuk perlahan

Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa sudah tak asing lagi bukan? Nabi Musa yang ditegur Allah karena merasa sombong. Pencarian Nabi Musa. Nabi Musa yang mesti kembali ke tempat Nabi Khidir berada setelah melewatinya. Kemudian tak boleh mempertanyakan apapun yang dilakukan Nabi Khidir. Nabi Khidir yang merusak Perahu. Nabi Khidir yang membunuh seorang anak. Nabi Khidir yang merenovasi rumah.

Nabi Musa si Kalamullah, dalam perjalanannya menemui, bertemu, dan bersama Nabi Khidir ditunjukkan hal-hal, kebenaran dan pengetahuan yang awalnya tak tampak. Nabi Musa masih menggunakan indera dan akalnya dalam melihat sesuatu. Nabi Musa menggunakan kebenaran logikanya. Ia mempertanyakan Nabi Khidir yang merusak perahu. Mata dan akal siapapun yang melihat itu, bisa dipastikan akan mengatakan perbuatan itu salah. Apalagi ketika Nabi Khidir membunuh seorang anak. Lalu membangun rumah di desa yang penduduknya tidak ramah. Dan itu pada akhirnya membuat nabi Musa dibilang “orang yang tidak bisa sabar”.

Apa yang dilakukan nabi Khidir kepada nabi Musa adalah menunjukkan kebenaran dan pengetahuan yang tidak tampak secara lahiriah. Ya, kebenaran dan pengetahuan yang tersimpan secara batiniyah. Sederhananya, kisah kedua nabi tersebut menjelaskan bahwa ada kebenaran dan pengetahuan yang tak tampak. Tersembunyi di balik wujud fisik dan lahiriah. Lalu apa kaitannya dengan sabar?

Sabar itu terkait proses dan waktu. Proses yang tak henti dalam mencari kebenaran dan pengetahuan. Bahkan Allah sendiri menciptakan semesta dalam enam hari, padahal Allah sanggup menciptakan semua dalam sekali petikan jari. Bahkan lebih cepat dari orang solih yang memindahkan istana ratu Bilqis sebelum Nabi Sulaiman selesai mengedipkan mata.

Begitu juga dengan kebenaran dan pengetahuan yang tak tampak. Kebenaran yang menurut Al-Imam Al-Ghazali tersimpan dalam “dzauq”. Di dalam hati. Tersembunyi. Tak terliat oleh mata. Bahkan terkadang tak bisa diterima akal. Dan Azan, selain pengingat masuknya waktu salat, juga menjadi pengingat semua itu: kebenaran dan pengetahuan yang tak tampak, sabar dalam proses pencariannya.

Lalu apa kaitannya azan dengan kebenaran, pengetahuan dan sabar?

Kebenaran dan pengetahuan yang hakiki menurut Al-Imam Al-Ghazali itu sumbernya dari Allah. Berupa cahaya. Nurullah. Cahaya Allah itu tak bisa dilihat oleh biji mata sebagai indera penglihatan manusia. Bahkan akal tak mampu menangkapnya. Satu-satunya yang bisa hanya “dzauq”. Intuisi. Hati. Seperti proses penerimaan wahyu pertama pada Nabi Muhammad. Jibril yang “membelah” dada nabi lalu dibersihkan segala macam kotoran yang ada di dalamnya. Hingga cahaya Allah menerangi segala tingkah laku, ucapan, dan pikiran Nabi Muhammad.

Keisengan saya kambuh. Sepertinya bukan tanpa maksud, Nabi terakhir bernama Muhammad, yang berarti yang terpuji. Terpuji ucapannya. Terpuji akhlak dan sikapnya. Terpuji pikirannya. Terpuji hatinya. Hingga disebut “al-Ma’shum”. Dan sumber semua itu, yang ada pada diri manusia, adalah hati. Kemudian dilanjutkan ke akal. Dan ini lagi-lagi terkandung dalam seruan suci yang terdengar setiap hari: azan.

Setelah “brojol” ke dunia, manusia sudah diwanti-wanti oleh Sang Maha Cinta agar selalu mengingat kebenaran, pengetahuan, dan sikap (sabar) dalam pencariannya. Bahkan, dalam dua puluh empat jam, lima kali manusia diingatkan. Ditambah ketika meninggal pun masih diingatkan. Tentunya untuk mereka yang masih hidup. Karena kematian adalah nasihat paling baik, bukan?

Ya, dalam azan terdapat begitu banyak nasihat. Ini bisa dilihat dari kalimat-kalimat yang digemakan. Kalimat-kalimat berbentuk suara yang menyasar hati lewat telinga manusia. Kalimat-kalimat yang membawa cahaya Allah agar manusia bisa bersikap dan berakhlak terpuji seperti kanjeng Nabi Muhammad. Walau tak bisa, dan pasti tak bisa seperti nabi seutuhnya, setidaknya sebagian, atau beberapa yang bisa diambil dari Nabi terakhir.

Apa saja nasihat yang terkandung dalam azan?

Klik disini untuk halaman asli

Do’a Nabi Ibrahim

Hits: 4

Allah SWT berfirman:

رَبِّ هَبْ لِيْ حُكْمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ ۙ

“(Ibrahim berdoa), Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,”

(QS. Asy-Syu’ara’ 26: Ayat 83)